Kuliner yang satu ini adalah makanan favorit penduduk Cerebon maupun para pelancong. Sesuai namanya, dalam bahasa Cirebon, nasi disebut dengan “sega”, sedangkan Jamblang merupakan nama salah satu desa yang terletak di Cirebon.
Maka dari itu nasi jamblang dijadikan sebagai salah satu kuliner khas Cirebon yang wajib Anda coba. Nasi jamblang juga memiliki unsur sejarah yang mengakar di hati penduduk setempat.
Kemunculan sega jamblang hampir berbarengan dengan kejadian pembuatan jalan raya Anyer-Panarukan yang diinisiasi oleh Jenderal Deandles. Maka tak heran, pembangunan jalan tersebut juga melibatkan banyak masyarakat Cirebon.
Karena tidak menerima upah yang layak, banyak sekali pekerja yang tewas akibat kelaparan. Meskipun membawa bekal dari rumah, nasi akan basi jika lebih dari 10 jam tidak dimakan atau dihangatkan. Hal ini membuat warga Jamblag berhasil menemukan cara agar nasi tidak cepat basi. Yakni membungkus nasi dengan daun jati.
Nasi Jamblang yang asli mampu bertahan sampai tiga hari, asalkan tetap terbungkus dalam daun jati. Maka tak heran sega jamblang dulunya juga kerap dijadikan bekal pasukan gerilya supaya tak kekurangan makanan saat bersembunyi dari pasukan Belanda.
Lambat laun masyarakat Jamblang mulai menjadikan nasi bungkus daun jati tersebut sebagai salah satu mata pencaharian dengan berjualan di pasar. Disajikan dengan lauk seperti cumi bertelur, pepes rajungan, ikan panjelan dan sambal, kuliner ini nikmat disantap saat sarapan sebelum memulai hari.
Berkat berbagai inovasi, kini juga disajikan dengan berbagai pilihan lauk pauk yang lebih variatif.