Wisata Alam Dewi Lamsang Pangkep, Panorama Alam di Tengah Kota

Semilir angin berhembus pelan membelai wajah, membawa suasana tenang yang dapat membuat orang senang. Udara yang segar terasa menyusup di dada untuk bernapas lega.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Dewi Lamsang. Di tengah Kota Pangkep terdapat desa kecil yang menyimpan pesona keindahan alam yang dapat memanjakan mata. Wisata nan elok tersebut terletak di kaki Gunung Pattalassang, Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan.

Tempat tersebut dinamakan “Dewi Lamsang” singkatan dari Desa Wisata Alam Pattalassang yang didirikan sejak 2017. Berjarak 60 km dari pusat Kota Pangkep, objek wisata ini dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Medan yang dilalui pun tidaklah sulit, sebab akses jalan telah diperbaiki pemerintah setempat.

Tiba di tujuan, terlihat jejeran penjual minuman dan makanan ringan. Melewati hamparan sawah di sepanjang jalan, nampak air yang sangat jernih di kaki gunung dikelilingi jembatan warna-warni. Air yang bersumber dari pegunungan ini juga mengalir ke rumah warga melalui pipa-pipa besi.

- Advertisement -

Sepanjang mata memandang, terlihat bukit dan gunung menghijau serta sawah milik masyarakat sekitar. Di tengah sungai terdapat batu gunung besar yang dapat dijadikan tempat berswafoto. Saat musim kemarau, air dari sungai tersebut tidak kering, hanya surut tapi tetap jernih.

Selain itu, terdapat juga wisata goa yang menjadi daya tarik. Leang Surukang adalah salah satu destinasi goa andalan, di hulu area itu ada beberapa goa yang termasuk aman untuk dijelajahi oleh para pemula karena tingkat kesulitannya tidak terlalu tinggi.

Berdirinya wisata ini dikarenakan kunjungan dari pihak pemerintah pariwisata setempat, yang melihat adanya potensi untuk mengembangkan desa tersebut. Setelah kunjungan, masyarakat sepakat akan menjadi pengelola setelah berdirinya Wisata Dewi Lamsang.

- Advertisement -

Sejak wisata tersebut didirikan, ditetapkan biaya masuk sebesar lima ribu rupiah per orang. Pengelola dan pemerintah sepakat untuk membagi laba 70 persen untuk warga dan 30 persen untuk pemerintah. Uang tersebut juga dipakai untuk dana kebersihan.

Baca Juga :  Pantai Bara, Mutiara di Ujung Sulawesi

Sekarang, tempat ini sedang masa pembenahan, dananya berasal dari pemerintah Kota Pangkep. Menurut pemerintah setempat, akan dibuatkan bendungan agar air sungai dan air sawah tidak menyatu.

Objek wisata ini dulunya hanya berupa sungai dengan hamparan sawah dan pegunungan. Terdapat hal menarik dari tempat ini yang diyakini sebagai tradisi nenek moyang. Konon katanya, Dewi lamsang merupakan tempat dimandikannya mempelai wanita setelah prosesi pernikahan dan menghanyutkan sanggulnya.

- Advertisement -

Tak hanya masyarakat asli, Dewi Lamsang saat ini dikenal oleh masyarakat luar walaupun masih kurang terjamah. Tentunya, masyarakat asli bangga akan hal ini. Bagaimana tidak, dengan adanya tempat ini (Dewi Lamsang) desa mereka akan lebih dikenal oleh orang luar.

Artikel ini dibuat oleh Sahabat DIMENSI INDONESIA, PITRIANI. Isi artikel sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Kamu juga dapat mengirimkan tulisan di LINK INI.
- Advertisement -