Ada Apa di Amegelu?

Jangan dulu mencapai puncak Amegelu. Kampung Adat Kawah belum sempat dibahas. Ini adalah sudut pandang realita. Kisah nyata tersembunyi dari jalan poros perkotaan yang ramai. Kami sudah tiba. Masyarakat adat kawah menyambut ramah. Penilaian macam apa yang ingin aku katakan tentang mereka?

Nagekeo yang Tak Banyak Orang Tahu, Temukan di Edisi Spesial Ini!

Temukan kekayaan budaya, adat istiadat, sejarah, wisata, dan kuliner khas Nagekeo melalui Majalah Digital Dimensi Indonesia. Dikemas secara menarik dengan pendekatan ilmiah yang ringan.
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia! Selengkapnya
X

“Selamat datang kembali. Kami sudah sangat merindukan kalian. Tapi mengapa Nasrun tidak terlihat hari ini. Apakah dia sakit?” Tanya Bapak Don selaku ketua adat Kawah. Sementara ini, Nasrun penuh dengan tanggung jawab. Pekerjaan menumpuk belum diselesaikannya.

Kampung Kawah sudah gelap. Hawa dingin menusuk tulang. Aku belum memakai jaket. Suara anjing dan babi ramai di pelataran. Mengapa mereka belum juga istirahat? Apa yang diinginkan mereka?

Setidaknya keberisikan mereka tidak sampai mengganggu tidur kami malam itu. Itu adalah harapan baik. Ini kedua kalinya. Kedatangan kami belum juga dipahami oleh sebagian masyarakat Kawah.

- Advertisement -

Dimensi Indonesia
Masyarakat kampung kawah.

Mereka masih tetap bertanya lebih jauh. Mereka ingin memastikan kembali tentang aktivitas kami di gunung. Anggapan mereka, kami adalah utusan Dinas Pariwisata Nagekeo. Sebelum itu konflik pemikiran antara Kampung kawah dan Otoritas Dusun 3 sudah terjadi. Dianggap mereka, kami dan Kampung Kawah telah bersekongkol.

Lupakan masalah itu. Kita kembali ke pembahasan lain. Perutku terasa sakit. Aroma busuk keluar perlahan dari lubang dubur yang dibungkus celana. Itu adalah kentut senyap, racikan dari perpaduan jenis makanan yang masuk ke dalam lambung.

Semua menutup hidung. Saling menatap satu sama lain. Tak ada pengakuan siapa pelakunya. Beberapa menit kemudian. Suara letupan keras datang dari lambung yang keracunan. Aku sudah tak nyaman dengan ini.

- Advertisement -

Dimensi Indonesia
Kehidupan masyarakat kampung kawah yang sangat sederhana.

Dimana toilet? Semua diam. Seolah lidah terkunci atau mati rasa untuk bergerak. Dimana toilet? Dimana toilet? Pertanyaan berulang kali. Toilet di belakang rumah. Di dalam kebun bersebelahan kandang babi. Ucap Bapak Don sedikit tertunduk malu.

Aku lari secepat mungkin sebelum celana berlumuran cairan emas berbau busuk itu. Tapi aku tak menemukan toilet, hanya kandang babi, pagar kayu dan anjing yang menggonggong. Aku harus segerah buka celana, duduk jongkok.

Anak babi, induk babi hingga keluarga besar babi datang mendekat. Aku dikelilingi babi. Mereka menyaksikan seorang manusia yang sedang ritual buang hajat. Hey babi. Kalian pasti sangat senang melihat ini kan? Pantatku putih mulus aduhai.

- Advertisement -

Tapi ini bukan bagian dari adegan pornografi. Aku sakit perut. Aku tidak peduli dengan ini. Tapi jangan pernah mencoba menyerudup pantatku juga kemaluanku, atau kalian akan dipanggang malam ini.

Kehidupan Kampung Kawah

Hamparan luas adalah jantung perburuan masyarakat kawah. Kehidupan natural yang mengidentikan karakter tunggal kepedalaman. Kami terkesima dengan pertunjukan-pertunjukan kecil masa lalu.

Wilayah ini adalah surga. Ruang dimana segala kebutuhan hidup terpenuhi. Wilayah ini juga sudah menjadi idola peburuan. Datang dari berbagai suku pedalaman. Tapi kebakaran hebat pernah terjadi selama sepekan lebih di tahun 70-aa. Api seperti kerasukan, datang dengan cepat dan meluas. Kebun lenyap seketika. Ketakutan meninggalkan kesedihan mendalam.

Dimensi Indonesia
Fotret kampung kawah.

Nyaris saja kampung kawah musnah terbakar. Tapi waktu itu, hujan tiba- tiba turun, campur tangan nenek moyang dan Tuhan sekaligus. Gunung Amegelu telanjang berdiri. Segala satwa dan jenis pepohonan mati terpanggang.

Ini peristiwa besar. Menyimpan luka juga kesedihan mendalam. Kini tak ada lagi, Kampung kawah dapat tersenyum lagi. Lebih manis dari buah nanas milik Bapak Don yang pernah kami nikmati.

Namun, berburu serta membakar hutan bukan bagian dari budaya. Perilaku itu adalah murni melanggar hukum. Kau akan menyaksikan saat malam hari di musim kemarau panjang. Di perbukitan Nagekeo akan lebih sering terjadi.

Mentari pagi menyembulkan sinar dari balik pegunungan Amegelu. Puncak tinggi berdiri gagah penuh misteri. Permadani hijau membungkus bumi. Bukit dan gunung tersebar sejauh mata memandang, seperti kerut-merut yang tak beraturan namun tetap harmoni.

Manusia merayap di sekujur tubuh pegunungan, membuat perkampungan yang hanya sebesar noktah saja jika dilihat dari angkasa. Noktah yang menyelimuti sekujur gunung menyiratkan kebesaran Tuhan dan kerdilnya manusia.

Dimensi Indonesia
Masyarakat kampung kawah banyak yang beternak kerbau dan babi.

Tentang surga. Itu berlebihan. Tak ada surga di sini. Mata kalian sudah buta melihat realitas. Itu hanya gambaran yang penuh dengan kebohongan. Sekarang kalian akan rasakan sendiri betapa susah payahnya mendapatkan air minum disini.

Kalian harus turun ke mata air dan memikulnya sendiri ke atas. Kalian juga sudah rasakan betapa sulitnya perjalanan masuk menuju kesini. Apakah itu masih dikategorikan Surga? Kampung Kawah adalah lahan destinasi perebutan suara perpolitikan paling strategis. Satu persatu mengkampanyekan tentang kesejahteraan. Tapi kawah masih demikian rumit. Mereka akan terus berdoa sampai benar-benar Tuhan merasa jenuh.

Pemasangan Tranggulasi

Tinggalkan Kawah. Kita berpindah ke rutinitas lain. Sekarang waktu kami belum mencapai target. 30 Desember harus bergegas menuju gunung. Beban pertama yang dipikul adalah peralatan tim, pribadi, makanan dan air.

Tapi, kali ini kami harus membuat keputusan lebih tepat. Kami tidak menginginkan peristiwa buruk terjadi lagi. Eksplorasi pertama dapat dinyatakan sebagai pelajaran penting. Kami kehilangan jalur saat turun gunung. Lebih mengerikan, Nasrun dan Firman secara tiba-tiba pergi ke arah lain. Dan kami, Rogal, Daeng Flo serta Amril pergi ke arah lain.

Dimensi Indonesia
Mereka juga sangat rama dengan orang baru.

Kami terpisah menjadi dua kelompok. Jalan lebih panjang. Debit air berkurang. Dehidrasi mulai terasa. Tenggorokan perih, wajah memucat. Air tinggal sedikit. Pembagian air harus disamaratakan. Penutup botol aqua adalah takaran sempurna.

Dua sloki penutup botol untuk satu orang. Air yang pertama masuk ke mulut jangan dulu ditelan. Setidaknya bersamaan dengan sloki kedua, sehingga tenggorokan tetap basah 20 menit.

Baca Juga :  Pasar Tomohon, Pasar Penjual Segala Macam Daging di Nusantara
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 79.000

Baju Kaos Keren: Rakyat Biasa

Beli di Shopee
Toner Badan Saptadasa Glycolic Toning Solution Exfoliating Toner (AGET 250ML)

Rp 79.000

Bajo Kaos Anime One Piece: Zoro

Beli di Shopee
Holly Fashion♛ BR016 BH Bra sport Push Up

Rp 79.000

Baju Kaos Anak Gunung: Jejak Explorer

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 143.560

TORCH Shibata 2 Liter Tas Selempang Bahu Pria Wanita Unisex Ringan Anti Air

Beli di Shopee
Parpum Loundry 1 Liter Pewangi Pelicin Pelmbut Pakaian

Rp 15.300

Parpum Loundry 1 Liter Pewangi Pelicin Pelmbut Pakaian

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 50.000

Sepatu Sneakers Sepatu Kerja Kuliah Travelling Sepatu Olahraga...

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 125.000

TSepatu Olahraga Badminton Pria VR3 Low / Sepatu Olahraga Outdoor

Beli di Shopee
Lavio Sepatu Pria Wanita Unisex Safety Boots High Premium

Rp 225.000

Lavio Sepatu Pria Wanita Unisex Safety Boots High Premium

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 72.000

Sepatu Lari Pria Navy Lis Stabilo Sneaker Olahraga Running Pria wanita Terbaru

Beli di Shopee
produk

Rp 109.540

Sepatu pria low - top, cocok untuk olahraga, lari, santai dan basket.

Beli di Shopee
produk

Rp 100.000

Baju Olahraga Lari Jersey Running Pria Anti UV By Azeesport

Beli di Shopee
produk

Rp 110.000

Singlet Atasan Olahraga/ Singlet Jersey Lari

Beli di Shopee