Mappacci, Budaya Pengantin Bugis-Makassar Simbol Pembersihan Diri

Malam pacar disebut juga Tudang Penni dan di dalamnya ada prosesi Mappacci. Dalam pelaksanaannya, Mappacci menggunakan daun pacar atau pacci; simbol untuk membersihkan segala sesuatu bagi calon pengantin pria atau perempuan.

Nagekeo yang Tak Banyak Orang Tahu, Temukan di Edisi Spesial Ini!

Temukan kekayaan budaya, adat istiadat, sejarah, wisata, dan kuliner khas Nagekeo melalui Majalah Digital Dimensi Indonesia. Dikemas secara menarik dengan pendekatan ilmiah yang ringan.
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia! Selengkapnya
X

Prosesi Mappacci telah diwarisi secara turun-menurun dari nenek moyang, bahkan sebelum kedatangan agama Islam dan Kristen di tanah Bugis. Oleh karena itu, kegiatan ini sudah menjadi budaya yang mendarah daging dan tidak terpisahkan dari ritual perkawinan Bugis.

Dalam prosesi Mappacci, pihak keluarga melengkapi segala peralatan yang harus dipenuhi, seperti daun pacci (Indonesia = daun pacar/Lawsania Alba adalah sejenis tumbuhan yang pada mulanya hanya digunakan untuk pewarna merah/penghias kuku. Selain itu, ada daun nangka, daun pisang, bantal, gula merah, sarung sutera, lilin, beras, dan lain sebagainya.

Sebelum prosesi, calon pengantin dihias dengan pakaian pengantin khas Bugis. Selanjutnya, diarak duduk di atas kursi (namun ada pula yang duduk di lantai) untuk memulai prosesi. Di kalangan Kristen Bugis, prosesi Mappacci biasanya diawali dengan ibadah/kebaktian.

- Advertisement -

Di depan calon pengantin, diletakkan sebuah bantal yang sering ditafsirkan dan dianggap sebagai simbol kehormatan. Bantal sering diidentikkan dengan kepala, yang menjadi titik sentral bagi aktivitas manusia.

Diharapkan dengan simbol ini, calon pengantin lebih mengenal dan memahami akan identitas dirinya, sebagai makhluk yang mulia dan memiliki kehormatan dari Sang Pencipta (Puangnge -Bugis).

Di atas bantal, biasanya diletakkan 7 lembar sarung yang tersusun. 7 lembar diartikan 7 hari seminggu menunjukkan kewajiban, tugas pokok dan fungsi suami isteri harus dijalankan setiap hari.

- Advertisement -

Dalam bahasa Bugis, kata tujuh erat kaitannya dengan kata patuju/tujui yang artinya benar, berguna, atau manfaat. Sehingga diharapkan agar calon mempelai senantiasa berbuat, melakukan atau mengerjakan sesuatu yang benar, berguna atau bermanfaat.

Selain itu, sarung dianggap sebagai simbol penutup badan bagi masyarakat Bugis. Jadi, diharapkan agar calon mempelai senantiasa menjaga harkat dan martabatnya, tidak menimbulkan rasa malu (siri’) di tengah-tengah masyarakat. Sarung juga ditafsirkan sebagai sifat ketekunan dan keterampilan.

Baca Juga :  Tari Gandrang Bulo, Tarian Jenaka yang Penuh Makna

Di atas sarung, diletakkan daun pisang. Pisang memiliki makna yang mendalam bagi manusia pada umumnya, salah satunya tidak akan mati sebelum muncul tunas yang baru. Hal ini selaras dengan tujuan utama pernikahan, yaitu; melahirkan atau mengembangkan keturunan.

- Advertisement -
Mappacci
Mappacci. INT

Karakter lain dari pisang, yaitu satu pohon pisang dimungkinkan untuk dinikmati oleh banyak orang. Dengan perkawinan, diharapkan calon pengantin berguna dan membawa manfaat bagi orang banyak.

Daun nangka. Nangka adalah simbol cita-cita, dalam bahasa Bugis disebut ‘panasa’ yang mengandung makna mamminasa, yang memiliki arti tekad dan cita-cita.

Selain itu, ada juga gula merah dan kelapa muda. Dalam tradisi masyarakat Bugis, menikmati kelapa muda terasa kurang lengkap tanpa adanya gula merah.

Seperti itulah kehidupan rumah tangga, diharapkan suami-istri senantiasa bersama, untuk saling melengkapi kekurangan dan menikmati pahit manisnya kehidupan duniawi.

Mappacci juga dilengkapi dengan lilin sebagai simbol penerang. Zaman dahulu, nenek moyang memakai pesse’ (lampu penerang tradisional yang terbuat dari kotoran lebah).

Maksud dari lilin, agar suami-istri mampu menjadi penerang bagi masyarakat di masa yang akan datang, melahirkan keturunan yang berkualitas, seperti halnya lebah yang berkerja sama membuat sarang dan menghasilkan madu yang sangat berkhasiat.

Masih banyak lagi peralatan prosesi Mappacci yang biasa dipakai oleh masyarakat sesuai dengan adat dan kebiasaan mereka. Namun, secara umum peralatan yang telah disebutkan di atas, standar yang sering digunakan di beberapa daerah Bugis.

SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 79.000

Baju Kaos Keren: Rakyat Biasa

Beli di Shopee
Toner Badan Saptadasa Glycolic Toning Solution Exfoliating Toner (AGET 250ML)

Rp 79.000

Bajo Kaos Anime One Piece: Zoro

Beli di Shopee
Holly Fashion♛ BR016 BH Bra sport Push Up

Rp 79.000

Baju Kaos Anak Gunung: Jejak Explorer

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 143.560

TORCH Shibata 2 Liter Tas Selempang Bahu Pria Wanita Unisex Ringan Anti Air

Beli di Shopee
Parpum Loundry 1 Liter Pewangi Pelicin Pelmbut Pakaian

Rp 15.300

Parpum Loundry 1 Liter Pewangi Pelicin Pelmbut Pakaian

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 50.000

Sepatu Sneakers Sepatu Kerja Kuliah Travelling Sepatu Olahraga...

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 125.000

TSepatu Olahraga Badminton Pria VR3 Low / Sepatu Olahraga Outdoor

Beli di Shopee
Lavio Sepatu Pria Wanita Unisex Safety Boots High Premium

Rp 225.000

Lavio Sepatu Pria Wanita Unisex Safety Boots High Premium

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 72.000

Sepatu Lari Pria Navy Lis Stabilo Sneaker Olahraga Running Pria wanita Terbaru

Beli di Shopee
produk

Rp 109.540

Sepatu pria low - top, cocok untuk olahraga, lari, santai dan basket.

Beli di Shopee
produk

Rp 100.000

Baju Olahraga Lari Jersey Running Pria Anti UV By Azeesport

Beli di Shopee
produk

Rp 110.000

Singlet Atasan Olahraga/ Singlet Jersey Lari

Beli di Shopee