6 Tempat Wisata Terbaik di Kabupaten Ngada Bajawa

Apa anda sedang nyusun rencana liburan ke Pulau Flores? Atau sedang kebingungan mencari panorama penenang hati? Nah! Berikut 5 Wisata terbaik di Kab. Ngada, Bajawa sangat cocok buat habisin waktu bersama keluarga, teman atau yang suka banget traveling.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Kabupaten dengan ibukota Bajawa ini menyimpan berbagai destinasi wisata di NTT yang sangat mengagumkan. Kabupaten Ngada memiliki potensi yang besar di bidang pariwisata. Hingga kini, pemerintah setempat terus berbenah dalam memperbaiki objek wisata tersebut guna menarik minat wisatawan lokal maupun asing.

Taman Laut Riung 17 Pulau

Foto : Int

Kawasan taman laut ini berada di pesisir pantai utara Flores, dengan pemandangan pasir putih dan terumbu karang sebagai yang masih terjaga. Bukan hanya itu. Di sana juga terdapat Pulau Tiga dan kita bisa menaiki puncak buktinya untuk melihat pesona laut Flores dengan gradasi warna beragam sebagai pelengkap dari semuanya.

- Advertisement -

Air Terjun Ogi

Foto : Int

Tak hanya itu, Kabupaten Ngada juga memiliki wisata alam air terjun yang terletak di Kelurahan Fobata, Kecamatan Bajawa, yaitu Air Terjun Soaseso atau lebih dikenal dengan Ogi. Jarak dari Kota Bajawa ke tempat wisata ini kurang lebih 8 kilometer, dengan waktu tempuh kurang lebih 15 menit.

Kawah Wawomudha

- Advertisement -
Foto : Int

Terletak di Kelurahan Susu, Kecamatan Bajawa,Kawasan wisata ini baru terbentuk sekitar 11 tahun yang lalu akibat letusan Gunung Wawomudha itu sendiri.

Alhasil dari letusan itu menciptakan 3 kawah kecil yang mirip Danau Kelimutu versi mininya.

Kampung Adat Belaraghi 

- Advertisement -
Foto : Int

Berlokasi di Kecamatan Aimere, merupakan desa wisata yang terus mempertahankan tradisi nenek moyangnya. Salah satu buktinya adalah bangunan rumah warga yang masih autentik dan tradisional.

Kita bisa menghabiskan waktu di sini sambil merasakan keramahan warga. Para tamu yang datang akan disambut dan dijamu dengan hidangan tradisional, seperti pisang, ubi, atau talas, beserta kopi atau arak.

Kampung Adat Bena 

Foto : Int

Menurut catatan sejarah, Kampung Bena telah ada sejak sekitar 1.200 tahun lalu, dan merupakan kampung adat tertua di Flores, dengan bentuk bangunan yang tak berubah dari dulu. Masyarakatnya pun masih memegang teguh adat istiadat yang diwariskan para leluhur mereka, meskipun mayoritas telah memeluk agama Katolik.

Baca Juga :  Pulau Solor, Permata Tersembunyi di Nusa Tenggara Timur

Kampung Bena (Bena Traditional Village), salah satu perkampungan dari zaman megalitikum yang berada di Desa Tiworiwu Kecamatan Jerebu’u.

Akses ke Kampung Bena paling dekat dari Kota Bajawa (ibu kota Kabupaten Ngada) yang berjarak sekitar 14 km, ditempuh berkendara +/-30 menit, melintasi jalanan menanjak-menurun dan berkelok-kelok.

Jumlah rumah adatnya secara total ada 45 unit yang berdiri di atas tanah yang berundak-undak karena menyesuaikan dengan kontur alaminya. Makin ke belakang makin tinggi. Semua rumah terbuat dari kayu dan atapnya jerami serta pondasinya dari batu-batu gunung.

Gunung Inerie

Foto : Int

Gunung Inerie merupakan salah satu gunung berapi dengan ketinggian 2245 MDPL. Gunung ini terakhir kali meletus pada tahun 1970.

Treking Inerie dapat dimulai dari kampung adat Bena di Desa Tiworiwu, Kecamatan Aimere. Kampung adat tersebut bisa ditempuh dengan perjalanan sekitar 30 menit menggunakan kendaraan dari Bajawa. Waktu yang diperlukan untuk mencapai puncak Inerie yang cukup tinggi, yakni sekitar 6 jam bagi pemula.

 

- Advertisement -