Kebudayaan Etnis Tionghoa, Sumber Pariwisata Provinsi Riau

Kedatangan etnis Tionghoa di Bagansiapiapi ini merupakan awal lahirnya kebudayaan ritual bakar tongkang, sejak pertama kali etnis Tionghoa menginjakkan kakinya di Provinsi Riau. 

Nagekeo yang Tak Banyak Orang Tahu, Temukan di Edisi Spesial Ini!

Temukan kekayaan budaya, adat istiadat, sejarah, wisata, dan kuliner khas Nagekeo melalui Majalah Digital Dimensi Indonesia. Dikemas secara menarik dengan pendekatan ilmiah yang ringan.
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia! Selengkapnya
X

Indonesia merupakan bangsa yang memiliki kebudayaan, suku bangsa, adat-istiadat, bahasa dan agama yang beranekaragam. Kebudayaan Etnis Tionghoa Riau salah satunya.

Kebudayaan merupakan warisan sosial dari pendahulunya. Suku bangsa atau etnik dikenal untuk menyebutkan setiap bentuk kelompok ras maupun yang bukan ras secara sosial dianggap berbeda dan telah mengembangkan sub-kulturnya sendiri.

Dengan kata lain satu kelompok etnis adalah kelompok yang diakui oleh masyarakat itu sendiri sebagai suatu kelompok tersendiri. Walaupun perbedaan kelompok dikaitkan dengan nenek moyang tertentu, namun ciri-ciri pengenalannya dapat berupa bahasa, wilayah kediaman, bentuk fisik dan gabungan dari beberapa ciri tersebut akan menghasilkan kebudayaan sendiri-sendiri.

- Advertisement -

Indonesia terdapat banyak daerah yang mempunyai sejarah tersendiri dan setiap sejarah atau peristiwa mempunyai ciri khas yang berbeda pada masing-masing daerah, diantaranya adalah Bagansiapiapi yang memiliki ciri khas berupa budaya Ritual Bakar Tongkang yang merupakan kebudayaan dari etnis Tionghoa yang ada di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Tradisi ini sebagai salah satu bentuk tanda penghormatan yang dilakukan para etnis tionghoa kepada nenek moyang mereka dengan cara membakar tongkang atau kapal. Kini tradisi ini sedang gencar dipromosikan oleh pemerintah Kabupaten Rokan Hilir sebagai sumber pariwisata.

Kedatangan etnis Tionghoa di Bagansiapiapi ini merupakan awal lahirnya kebudayaan ritual bakar tongkang, sejak pertama kali etnis Tionghoa menginjakkan kakinya di Bagansiapiapi mereka bersepakat untuk membakar tongkang yang mereka gunakan, dalam mengarungi samudera untuk mencari tempat tinggal yang layak, dengan tujuan mereka tidak lagi berpindah-pindah mencari tempat tinggal yang lain dan menetap di Bagansiapiapi. Dari sinilah awal mula lahirnya “Ritual Bakar Tongkang”.

- Advertisement -

Prose Pembuatan Tongkang

Tongkang atau kapal dalam ritual bakar tongkang merupakan salah satu hal yang sangat penting, karena objek dari ritual ini yaitu membakar tongkang atau kapal, untuk itu pembuatan tongkang ini harus sudah dipersiapkan sebelum hari pelaksanaannya.

Baca Juga :  Sejarah Invasi Majapahit ke Singapura: Fakta dan Kisah yang Terlupakan

Kapal/tongkang dibuat berdasarkan petunjuk Dewa Kie Ong Ya melalui seorang Tanki. Dewa akan memberi petunjuk tanggal, hari bahkan jam yang baik untuk membuat kapal/tongkang. Setelah didapatkan hari baik/bulan baiknya, barulah pembuatan tongkang memulai.

Pembuatan kapal tongkang biasanya dilakukan 2-3 bulan menjelang hari pelaksanaan, Replika Kapal Tongkang dipersiapkan pembuatannya sebulan sebelumnya, dengan ukuran replika tongkang sepanjang 9,2 meter, lebar 2 meter, dan tiang tinggi 2,7 meter dengan bobot 400 kilogram.

- Advertisement -

Bahan utama dalam pembuatan tongkang yaitu kayu, bambu dan kertas, setelah pembuatannya selesai tongkang pun dicat dan dihiasi dengan pernak-pernik sehingga terlihat sangat megah dan meriah.

Sembahyang Sebelum dan Sesudah Diarak di Klenteng Ing Hok Kiong

Persembahyangan ini dilakukan saat masuk pukul 00.00 Wib tanggal 15 bulan 5 penangalan Imlek yaitu di Klenteng Ing Hok Kiong, Klenteng itu dikhususkan bagi penghormatan Dewa Kie Ong Ya dan Dewa Tai Sun. Para penjiarah mulai melakukan sembahyang, dan membawa sesembahan yang memiliki makna masing-masing.

Tanki beserta rombongan yakni utusan dari berbagai klenteng di Kota Bagansiapiapi dan sekitarnya silih berganti memberi penghormatan spritual kepada Dewa Kie Ong Ya dan Dewa Tai Sun di Klenteng Ing Hok Kiong.

SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 79.000

Baju Kaos Keren: Rakyat Biasa

Beli di Shopee
Toner Badan Saptadasa Glycolic Toning Solution Exfoliating Toner (AGET 250ML)

Rp 79.000

Bajo Kaos Anime One Piece: Zoro

Beli di Shopee
Holly Fashion♛ BR016 BH Bra sport Push Up

Rp 79.000

Baju Kaos Anak Gunung: Jejak Explorer

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 143.560

TORCH Shibata 2 Liter Tas Selempang Bahu Pria Wanita Unisex Ringan Anti Air

Beli di Shopee
Parpum Loundry 1 Liter Pewangi Pelicin Pelmbut Pakaian

Rp 15.300

Parpum Loundry 1 Liter Pewangi Pelicin Pelmbut Pakaian

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 50.000

Sepatu Sneakers Sepatu Kerja Kuliah Travelling Sepatu Olahraga...

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 125.000

TSepatu Olahraga Badminton Pria VR3 Low / Sepatu Olahraga Outdoor

Beli di Shopee
Lavio Sepatu Pria Wanita Unisex Safety Boots High Premium

Rp 225.000

Lavio Sepatu Pria Wanita Unisex Safety Boots High Premium

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 72.000

Sepatu Lari Pria Navy Lis Stabilo Sneaker Olahraga Running Pria wanita Terbaru

Beli di Shopee
produk

Rp 109.540

Sepatu pria low - top, cocok untuk olahraga, lari, santai dan basket.

Beli di Shopee
produk

Rp 100.000

Baju Olahraga Lari Jersey Running Pria Anti UV By Azeesport

Beli di Shopee
produk

Rp 110.000

Singlet Atasan Olahraga/ Singlet Jersey Lari

Beli di Shopee