Destinasi wisata di Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak hanya terbatas pada Pulau Komodo atau Labuan Bajo. Di bagian tenggara-selatan wilayah ini, terdapat Laut Sawu beserta pulau-pulau kecil yang menyimpan banyak keindahan, salah satunya adalah Gua Mabala di Pulau Sawu.
Pulau Sawu, dengan luas sekitar 414 kilometer persegi, merupakan bagian dari Kabupaten Sabu Raijua, NTT, dan juga dikenal dengan nama Pulau Sabu. Gua Mabala, atau Gua Lie Mabala, menjadi salah satu destinasi wisata terkenal di pulau ini. Lokasinya sekitar 11 kilometer dari Kota Seba, pintu masuk utama Pulau Sabu, tepatnya di Desa Emau, Kecamatan Sabu Tengah.
Keunikan Gua Mabala terletak pada posisinya yang berada di bawah tanah. Untuk mencapai gua, pengunjung harus menuruni anak tangga kayu yang dibuat oleh penduduk setempat. Nama Mabala diambil dari seorang pahlawan lokal pada masa penjajahan Belanda, yang konon pernah bersembunyi di gua ini. Oleh sebab itu, tempat ini kemudian dikenal sebagai Gua Mabala.
Ada dua bagian gua di lokasi ini. Gua pertama terletak di sebelah kanan anak tangga, namun pengunjung tidak diizinkan memasukinya karena dipercaya menjadi tempat tinggal ular besar. Mitos di kalangan masyarakat lokal menyebutkan bahwa ular di gua ini merupakan jelmaan leluhur, dan sering kali muncul untuk menyambut tamu yang datang.
Dalam beberapa cerita, pengunjung yang mendekati gua konon disambut oleh ular besar di pintu masuk. Namun, ular tersebut biasanya pergi ketika ada keturunan Mabala yang datang dan menyentuh punggungnya. Momen seperti ini dianggap langka dan diyakini membawa keberuntungan bagi yang mengalaminya.
Gua yang dapat dikunjungi pengunjung terletak di sisi lain. Sebelum masuk, wisatawan biasanya memberikan uang, sirih pinang, atau rokok sebagai bentuk penghormatan di tempat yang sudah disediakan.
Gua ini memiliki lorong panjang dengan atap yang berlubang, memungkinkan sinar matahari masuk dan menciptakan pemandangan yang indah. Akar-akar pohon besar yang tumbuh di atas gua juga menambah pesona tempat ini. Selain itu, di dalam gua terdapat tiga batu besar yang dipercaya sebagai tempat penyimpanan makanan oleh Mabala saat ia bersembunyi.
Gua Mabala mulai dibuka sebagai destinasi wisata pada tahun 2018. Meski tergolong baru, pada tahun 2019 gua ini terpilih sebagai destinasi unik terpopuler kedua dalam Anugerah Pesona Indonesia (API).