Filosofi Kue Taripang: Simbol Kehidupan dan Kenikmatan dalam Tradisi Bugis-Makassar

Taripang adalah kue tradisional khas Sulawesi Selatan yang terkenal dengan rasa manis gurihnya. Terbuat dari tepung beras ketan dan kelapa parut, kue ini memiliki sejarah panjang sejak abad ke-15 dan kerap disajikan dalam acara perkawinan serta tradisi adat Bugis-Makassar sebagai simbol kehidupan dan kekuatan.

Nagekeo yang Tak Banyak Orang Tahu, Temukan di Edisi Spesial Ini!

Temukan kekayaan budaya, adat istiadat, sejarah, wisata, dan kuliner khas Nagekeo melalui Majalah Digital Dimensi Indonesia. Dikemas secara menarik dengan pendekatan ilmiah yang ringan.
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia! Selengkapnya
X

Taripang adalah salah satu kue tradisional dari Sulawesi Selatan yang dikenal karena rasanya yang manis dan gurih. Kue ini populer di kalangan masyarakat Bugis dan memiliki tekstur renyah berkat lapisan gula merah yang mengering di bagian luar.

Sementara itu, bagian dalamnya berserat dan kenyal karena terbuat dari campuran tepung beras ketan dan kelapa parut.

Meskipun merupakan kue tradisional, taripang sering dijual di warung dan kafe, menarik minat masyarakat karena cita rasanya yang unik. Lalu, bagaimana sejarah dan filosofi di balik kue ini? Berikut adalah penjelasannya.

- Advertisement -

Asal-Usul Kue Taripang

Kue Taripang

Kue taripang mulai dikenal masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-15 dan sering dihidangkan dalam acara pernikahan. Firman Saleh, seorang budayawan Bugis-Makassar dari Universitas Hasanuddin yang dikutip dari detikcom, menyatakan bahwa kue ini pertama kali muncul di wilayah pesisir Sulawesi yang dulu dikenal sebagai Celebes.

Daerah-daerah seperti Makassar, Ajatappareng, Sidrap, Pinrang, Parepare, dan Barru merupakan tempat di mana taripang dikenal dengan nama sawella.

- Advertisement -

Ia menjelaskan bahwa nama “taripang” terinspirasi dari hewan laut bernama teripang. Kue ini dibuat menyerupai bentuk hewan tersebut, sehingga diberi nama taripang. Menurutnya, bahan dasar kue ini meliputi tepung beras ketan, kelapa, dan gula merah, yang menciptakan cita rasa khas.

Filosofi Kue Taripang

Bahan utama taripang, yaitu tepung beras ketan, memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Sulawesi Selatan. Beras dianggap sebagai simbol kehidupan dan menjadi bahan pokok dalam banyak kue tradisional di daerah tersebut. Filosofi ini sangat melekat pada masyarakat lokal, yang melihat beras sebagai sumber kehidupan.

- Advertisement -

Selain beras, kelapa yang digunakan dalam pembuatan kue ini juga memiliki filosofi khusus. Kelapa dianggap sebagai lambang kenikmatan, menambah cita rasa pada taripang. Masyarakat Bugis percaya bahwa segala makanan yang dicampur dengan kelapa akan menjadi lebih lezat.

Baca Juga :  Asal Usul Pisang Ijo, Kuliner Khas Makassar yang Buat Hati Senang

Setelah digoreng, taripang dibalut dengan lelehan gula merah. Gula dalam tradisi Bugis-Makassar melambangkan kekuatan. Kombinasi antara tepung beras ketan, kelapa, dan gula merah menciptakan simbol kehidupan, kenikmatan, dan kekuatan, yang membuat kue ini begitu bermakna bagi masyarakat.

Taripang dalam Tradisi Pernikahan dan Akikah

Kue Taripang

Kue taripang dulu hanya disajikan dalam acara pernikahan dan menjadi salah satu hantaran dari mempelai pria kepada mempelai wanita atau sebaliknya. Selain dalam acara pernikahan, kue ini juga kerap disajikan dalam upacara akikah. Dalam tradisi ini, taripang biasanya disajikan di atas baki atau wajan sebagai bagian dari hidangan upacara.

Pada masa lampau, sebelum agama Islam masuk ke wilayah Bugis-Makassar, taripang juga digunakan sebagai sesajen dalam ritual anre-anre dewata, di mana makanan disajikan untuk dewa-dewa. Kue ini disusun di atas piring dan diletakkan di baki sebagai bentuk persembahan dalam ritual keagamaan tersebut.

Dengan sejarah dan filosofi yang kaya, taripang tetap menjadi bagian penting dari kebudayaan Bugis-Makassar, tidak hanya sebagai kue, tetapi juga sebagai simbol kehidupan, kenikmatan, dan kekuatan. Kue ini masih sering disajikan dalam berbagai acara adat, menjadikannya warisan kuliner yang terus bertahan di tengah arus modernisasi.

SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 79.000

Baju Kaos Keren: Rakyat Biasa

Beli di Shopee
Toner Badan Saptadasa Glycolic Toning Solution Exfoliating Toner (AGET 250ML)

Rp 79.000

Bajo Kaos Anime One Piece: Zoro

Beli di Shopee
Holly Fashion♛ BR016 BH Bra sport Push Up

Rp 79.000

Baju Kaos Anak Gunung: Jejak Explorer

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 143.560

TORCH Shibata 2 Liter Tas Selempang Bahu Pria Wanita Unisex Ringan Anti Air

Beli di Shopee
Parpum Loundry 1 Liter Pewangi Pelicin Pelmbut Pakaian

Rp 15.300

Parpum Loundry 1 Liter Pewangi Pelicin Pelmbut Pakaian

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 50.000

Sepatu Sneakers Sepatu Kerja Kuliah Travelling Sepatu Olahraga...

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 125.000

TSepatu Olahraga Badminton Pria VR3 Low / Sepatu Olahraga Outdoor

Beli di Shopee
Lavio Sepatu Pria Wanita Unisex Safety Boots High Premium

Rp 225.000

Lavio Sepatu Pria Wanita Unisex Safety Boots High Premium

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 72.000

Sepatu Lari Pria Navy Lis Stabilo Sneaker Olahraga Running Pria wanita Terbaru

Beli di Shopee
produk

Rp 109.540

Sepatu pria low - top, cocok untuk olahraga, lari, santai dan basket.

Beli di Shopee
produk

Rp 100.000

Baju Olahraga Lari Jersey Running Pria Anti UV By Azeesport

Beli di Shopee
produk

Rp 110.000

Singlet Atasan Olahraga/ Singlet Jersey Lari

Beli di Shopee