11. Passompe’
Passompe’ adalah upacara adat dalam budaya Bugis-Makassar yang dilakukan sebagai tanda penghormatan atau tanda terima kasih atas suatu peristiwa atau keberhasilan. Umumnya, upacara ini dilaksanakan untuk merayakan pencapaian penting, seperti kemenangan dalam pertempuran, hasil panen yang melimpah, atau keberhasilan dalam mencapai tujuan tertentu. Passompe’ juga dapat diadakan untuk merayakan peristiwa penting dalam kehidupan seseorang, seperti pernikahan atau kelahiran.
Ritual passompe’ melibatkan pemberian hadiah atau simbol penghargaan kepada orang yang dianggap berjasa atau berhasil. Hadiah tersebut bisa berupa benda-benda berharga, pakaian adat, atau benda simbolis lainnya yang memiliki makna penting dalam masyarakat Bugis-Makassar. Upacara ini juga biasanya diiringi dengan berbagai kegiatan adat, seperti tarian, nyanyian, atau acara makan bersama, yang mengundang partisipasi dari anggota komunitas.
Sebagai bagian dari tradisi, Passompe’ tidak hanya bertujuan untuk merayakan suatu keberhasilan, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, menjaga keharmonisan dalam komunitas, serta mempererat hubungan sosial antaranggota masyarakat.
12. Appasili
Ver essa foto no Instagram
Tradisi khas Sulawesi Selatan Appasili adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan, yang bertujuan untuk meminta restu atau berkah kepada Tuhan dan leluhur, terutama menjelang kegiatan atau perjalanan penting. Upacara ini sering dilakukan sebelum memulai aktivitas besar, seperti pernikahan, keberangkatan ke luar negeri, atau bahkan memulai suatu usaha.
Ritual appasili biasanya melibatkan pemanjatan doa dan permohonan untuk keselamatan dan kelancaran perjalanan atau aktivitas yang akan dijalani. Selain itu, acara ini juga disertai dengan persembahan berupa makanan atau hasil bumi, sebagai simbol rasa syukur dan penghormatan kepada leluhur dan Tuhan. Biasanya, upacara ini dipimpin oleh seorang pemangku adat atau dukun adat yang memiliki pengetahuan tentang ritual tradisional.
Upacara appasili memiliki makna yang mendalam dalam menjaga hubungan harmonis antara manusia dengan alam dan spiritualitas, serta memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat Bugis-Makassar. Sebagai bagian dari tradisi, appasili mencerminkan pentingnya penghormatan terhadap adat dan keyakinan, serta rasa syukur terhadap segala pemberian dalam kehidupan.
13. Mappacci
Lihat postingan ini di Instagram
Mappacci adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Bugis-Makassar, khususnya dalam rangka merayakan atau mempersiapkan pernikahan. Upacara ini biasanya dilakukan oleh calon pengantin, di mana kedua mempelai dan keluarga mereka saling memberi restu dan doa untuk kelancaran acara pernikahan. Mappacci juga merupakan simbol pemberian berkah dan harapan baik untuk kehidupan rumah tangga yang akan dijalani.
Ritual mappacci melibatkan prosesi pemakaian sirih (daun sirih yang digulung dengan berbagai bahan lainnya) yang dipakai oleh pengantin dan disertai dengan doa. Pengantin akan diberi sirih oleh orang tua atau keluarga sebagai simbol pengharapan agar mereka hidup bahagia dan diberkahi dalam pernikahan mereka. Selain itu, upacara ini juga melibatkan kegiatan adat seperti pembacaan doa dan penyampaian pesan-pesan moral untuk pasangan yang akan menikah.
Mappacci tidak hanya bertujuan untuk mempersiapkan calon pengantin secara spiritual, tetapi juga merupakan wujud dari kebersamaan keluarga dan masyarakat dalam merayakan sebuah peristiwa besar dalam kehidupan. Sebagai bagian dari budaya Bugis-Makassar, mappacci juga mencerminkan nilai-nilai kehormatan, kasih sayang, dan penghormatan terhadap tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
14. A’da’ Siri’
A’da’ Siri’ adalah konsep atau filosofi dalam budaya Bugis-Makassar yang merujuk pada harga diri, kehormatan, dan martabat seseorang, yang sangat dihargai dalam kehidupan sosial masyarakat.
A’da’ Siri’ mencakup norma-norma, aturan, dan perilaku yang harus dijaga untuk mempertahankan kehormatan pribadi maupun keluarga. Filosofi ini mengajarkan pentingnya menjaga sikap, tindakan, dan hubungan dengan orang lain agar tetap menjaga rasa hormat dan kehormatan dalam komunitas.
Dalam konteks sosial, A’da’ Siri’ sangat penting karena berhubungan dengan citra diri seseorang dalam masyarakat. Jika seseorang melanggar siri (harga diri) mereka, bisa menyebabkan kehilangan martabat atau kehormatan dalam komunitas, yang sering kali berhubungan dengan rasa malu atau aib. Sebaliknya, menjaga A’da’ Siri’ berarti menjaga kepercayaan, kehormatan, dan harga diri, baik dalam perilaku sehari-hari maupun dalam hubungan sosial.
Konsep ini juga berperan dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah, baik dalam konteks pribadi, keluarga, maupun masyarakat. Oleh karena itu, Tradisi khas Sulawesi Selatan A’da’ Siri’ tidak hanya dilihat sebagai aspek pribadi, tetapi juga sebagai bagian penting dari harmoni sosial dan hubungan antar individu dalam masyarakat Bugis-Makassar.
15. Massempe
Lihat postingan ini di Instagram
Massempe adalah upacara adat dalam budaya Bugis-Makassar yang dilakukan sebagai bentuk penghormatan atau tanda terima kasih kepada Tuhan dan leluhur setelah pencapaian atau peristiwa penting dalam kehidupan, seperti keberhasilan dalam usaha, pernikahan, atau kelahiran. Upacara ini memiliki tujuan untuk memohon berkah, keselamatan, dan kesejahteraan bagi individu atau keluarga yang merayakan pencapaian tersebut.
Ritual massempe biasanya melibatkan persembahan makanan tradisional dan barang-barang yang dianggap simbolis dalam budaya Bugis-Makassar, seperti hasil bumi, senjata adat, atau pakaian adat. Selain itu, prosesi ini sering disertai dengan doa-doa atau pembacaan mantera oleh pemangku adat atau dukun adat, untuk memohon agar segala urusan berjalan lancar dan diberkahi oleh Tuhan.
Massempe juga menjadi momen penting untuk mempererat hubungan sosial dalam komunitas, karena upacara ini biasanya melibatkan keluarga besar dan masyarakat sekitar. Sebagai bagian dari tradisi, massempe tidak hanya mencerminkan rasa syukur atas pencapaian, tetapi juga menggambarkan nilai-nilai kebersamaan, penghormatan terhadap adat, dan hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam serta Tuhan. Tradisi khas Sulawesi Selatan.