Tradisi Keboan, Simbol Keselamatan dan Wujud Bersih Desa

Beberapa dari mereka biasanya kesurupan, bertingkah laku seperti kerbau, melenguh, makan rumput dan akan mengejar penonton yang tidak berlaku adil pada mereka.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Salah satu tradisi yang masih dilakukan oleh Masyarakat Banyuwangi adalah Keboan. Diperkirakan tradisi ini sudah berlangsung sejak abad ke-18 sebagai bentuk ucapan syukur atas berkat yang telah dilimpahkan. 

Biasanya, Tradisi ini rutin dilakukan sekali dalam setahun yaitu bertepatan di 10 Muharram atau Suro di Desa Alasmalang dan Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Mereka meyakini apabila ritual ini tidak dilakukan, desa mereka akan terjadi malapetaka. Kekeringan, gagal panen, penyakit menimpa tanaman maupun manusia.

Keboan merupakan bahasa daerah yang berarti ‘kerbau jadi-jadian’. Hewan kerbau dipilih menjadi simbol karena hewan yang diakui sebagai mitra petani di sawah. Kerbau juga merupakan tumpuan mata pencaharian masyarakat setempat di desa yang mayoritas adalah petani.

- Advertisement -

Rangkaian Keboan Banyuwangi

Pertama-tama, pemuka adat memilih masyarakat yang pantas untuk berperan sebagai Keboan. Kemudian berdandan seperti kerbau, dengan dilumuri cat berwarna hitam pekat, beserta aksesori tanduk di kepala, dan pemanggilan roh gaib untuk masuk ke dalam tubuh pemeran Keboan tersebut, dan jadilah kerbau yang siap diarak. 

Beberapa dari mereka biasanya kesurupan, bertingkah laku seperti kerbau, melenguh, makan rumput dan akan mengejar penonton yang tidak berlaku adil pada mereka.

Bahkan warga yang menyaksikan ditarik ke dalam  kubangan untuk ikut bermain lumpur seperti main keboan. Diiringi musik khas Banyuwangi, hal ini dilakukan untuk meminta berkah keselamatan dan wujud bersih desa.

- Advertisement -
Tradisi Keboan
Tradisi Keboan. INT

Ritual ini diakhiri dengan prosesi membajak sawah dan menabur benih padi oleh keboan di petak sawah yang telah disediakan. Dalam prosesnya, benih padi yang nantinya ditabur oleh Dewi Sri, berparas cantik menawan ini akan diperebutkan warga, karena diyakini bibitnya akan menghasilkan hasil panen yang lebih berlimpah.

Baca Juga :  Rumah Adat Bugis dan Filosofinya

Makna Tradisi Keboan

Tak hanya sebagai seru-seruan saja, tradisi ini juga memiliki banyak makna yang terkandung. Tradisi ini melambangkan kesederhanaan masyarakat setempat yang hidup secara harmonis.

Dan juga mengingatkan kembali tentang kerbau sebagai lambang kesuburan. Walau hanya sebatas sebagai hewan namun perannya sangat penting sekali bagi kehidupan manusia.

- Advertisement -

Jika dicermati secara mendalam, tradisi ini mengandung nilai-nilai yang pada gilirannya dapat dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai itu antara lain adalah: kebersamaan, ketelitian, gotong royong, dan religius.

- Advertisement -