Filosofi Setiap Bagian Rumah Adat Laika
Melalui setiap bagian rumah Laika, terbentang filosofi yang kaya makna, merefleksikan kepercayaan dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Tolaki.
- Garis Horizontal Depan Rumah: Filosofi garis horizontal pada bangunan Laika mencerminkan kehidupan dinamis masyarakat Tolaki yang hidup sesuai peraturan dan formalitas. Bagian bawah dan lantai, ketika dilihat dari depan, melambangkan perut manusia.
- Sudut Vertikal Rumah: Sudut vertikal rumah Laika dibagi menjadi tiga bagian, masing-masing mewakili dunia bawah, alam semesta, dan tempat beraktivitas. Kolong bagian bawah menggambarkan dunia puri wata, sementara bagian tengah melambangkan alam semesta, dan bagian atas sebagai tempat beraktivitas.
- Tangga Rumah Laika: Tangga Lausa, terbuat dari kayu dan menghadap langsung ke jalan, menggambarkan keberuntungan dengan jumlah anak tangga ganjil, yang diyakini sebagai pembawa keberuntungan oleh suku Tolaki.
- Tiang: Tiang O’Tusa, terdiri dari tiang butono, posudo, dan totoro, memiliki makna khusus. Tiang harus berbentuk segi empat, utuh tanpa sambungan, merepresentasikan elemen penting dalam struktur rumah Laika.
- Lantai: Lantai Laika, terbuat dari kayu, bambu, dan bahan alami lainnya, memperlihatkan perhatian pada detail. Susunan papan kayu dan bahan-bahan lainnya menciptakan lantai yang kokoh dan tanpa derit.
- Dinding: Orini, dinding rumah Laika, terbuat dari anyaman bambu, tangkai sagu, dan bahan alami lainnya. Sebagai gambaran kulit manusia, orini menciptakan kesan yang menghubungkan rumah dengan makna terluar tubuh manusia.
- Pintu: Otambo, pintu depan dan belakang, mencerminkan mulut dan dubur manusia. Pintu belakang dipasang miring, dipercayai dapat mencegah masuknya roh jahat, menciptakan keunikan dan keyakinan spiritual suku Tolaki.
- Jendela: Keempat jendela rumah Laika melambangkan telinga dan ketiak. Pemasangan jendela menghadap arah matahari terbit, seperti aliran rejeki dari hulu ke hilir, sesuai keyakinan suku Tolaki.
- Atap: Atap Laika, terbuat dari nipah atau rumbai alang-alang, diibaratkan sebagai muka manusia dengan rambut. Bagian ini juga digambarkan sebagai panggul seseorang, memberikan dimensi artistik dan fungsional pada struktur rumah.
- Advertisement -