Reba, Tahun Baru Adat Orang Bajawa

Reba merupakan kesempatan para anggota woe ili bhou atau pun sipo pali dapat saling jumpa, menimbulkan serta mempererat integritas antar mereka.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Semua anggota sipo pali terutama kepala sao dhoro atau keluarga batih merasa wajib hadir karena bila tidak, itu dapat ditafsikan sebagai pembangkangan terhadap sao puu. Pada acara kobe “dhoi dikemukakan kembali ketentuan adat istiadat, harta kekayaan berupa tanah, hak atas tanah, hutang piutang, anggota suku yang malas dan bandel, masalah yang menyangkut kawin mawin, pengarahan hidup dalam masyarakat.

Dengan berakhirnya pembicaraan dalam sao puu, acara bertandak dilanjutkan hingga pagi hari berikutnya. Resminya reba berakhir setelah kobedhoi, akan tetapi biasanya diperpanjang sampai empat hari. Pada pagi hari setelah kobe “dhoi kulit uwi yang dimasak untuk kobe ‘dhoi dibuang di selokan atau ke luar kampung.

- Advertisement -

Makna Reba Bajawa 

Bajawa adalah  kelompok agraris, bagi mereka tanah yang Subur, curah hujan, angin, kelembaban tanah mempunyai arti penting. Sub-kelompok etnik Bajawa tahu dengan pasti bilamana lahan pertanian harus mulai digarap, mereka mengetahui pula bilamana masa panen tiba dan berakhir.

Dengan demikian mereka senantiasa berada dalam siklus kesibukan yang kelihatannya tidak akan perna berakhir. Perayaan reba yang diadakan dari bulan Desember hingga Maret dapat dilihat sebagai satu tanda syukur atas keberhasilan di bidang pertanian. Kegiatan itu diadakan dalam masa awal musim penghujan yang dilihat sebagai suatu conditio sine gua non untuk petani.

- Advertisement -

telah dikemukakan di atas, perayaan reba diawali dari loka suku suatu tempat di luar kampung yang diyakini sebagai tempat yang mempunyai kaitan dengan kesuburan karena di loka suku terdapat menhir dan dolmen yang tidak besar bentuknya sebagai lambang kesuburan.

Kecuali itu, masa reba digunakan sebagai masa hubungan muda mudi diangkat ke tingkat resmi, karena keluarga pemuda mendatangi keluarga pemudi untuk secara resmi meminta persetujuan keluarga gadis menerima pemuda itu sebagai calon menantunya. Acara itu resminya disebut beo sao yang artinya mengetahui, mengenal rumah.

Baca Juga :  Perjalanan Menuju Puncak Impian

Kalau dilihat dari situasi perayaan reba ialah adanya atau turunnya air hujan, maka dapat dikemukakan bahwa reba sendiri dapat dilihat sebagai suatu peristiwa yang di dalamnya hal-hal yang mengotorkan, dilebur dan dibersihkan. Di sini air dilihat sebagai unsur yang menghapus yang jahat, membersihkan, memulihkan hubungan yang mungkin tidak harmonis lagi.

- Advertisement -

Bagi anggota sub-kelompok etnik Bajawa, reba merupakan kesempatan para anggota woe ili bhou atau pun sipo pali dapat saling jumpa, menimbulkan serta mempererat integritas antar mereka. Seperti telah dikemukakan di atas, keutuhan antar mereka dipertegas karena mereka disadarkan akan identitasnya melalui sejarah eksistensi kelompoknya.

- Advertisement -