Rambu Tuka’, Upacara Adat Tana Toraja Bentuk Rasa Syukur

Rambu Tuka’ merupakan upacara adat yang lebih menekankan pada ucapan syukur. Di upacara ini, tidak akan ditemukan kesedihan atau pun ratapan tangis. Hanya anda kegembiraan dan suka cita.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Upacara ini biasanya diadakan di acara–acara seperti pernikahan, syukur atas hasil panen, atau peresmian rumah Tongkonan. Pada pacara rambu tuka’, semua rumpun keluarga akan berkumpul mempererat hubungan antar keluarga.

Kata Rambu Tu’ka secara harfiah diterjemahkan sebagai ‘asap naik’, asap yang naik atau arahnya ke atas. Perayaan selalu dikaitkan dengan kehidupan. Rambu Tuka akan digelar di pagi atau sebelum siang tiba dan  bertempat di sebelah timur Tongkonan. Hal ini tentu berbeda dengan Rambu Solo’ yang diadakan di siang hari dan bertempat di sebelah barat Tongkonan. 

Seperti layaknya ‘pesta’, Rambu Tuka’ memiliki berbagai jenis upacara. Misalnya, Aluk Tanaman, ritual yang diadakan setelah panen sukses. Aluk Ma’lolo, yang diadakan untuk merayakan kelahiran dan yang paling umum adalah Mangrara Banua,  ungkapan rasa syukur kepada Tuhan.

- Advertisement -

Meroek atau syukur atas rumah baru dan berkat lain namun pelaksanaannya melibatkan banyak orang, tidak hanya dari rumpun keluarga. Sementara Mangrara Banua Sura’ merupakan acara syukur atas rumah baru yang hanya dilakukan oleh lingkup keluarga penghuni rumah baru tersebut.

Disetiap acara syukuran ini, akan dilengkapi dengan tari–tarian khas Tana Toraja seperti Pa’ Gellu, Pa’ Bonabella, Gellu Tungga’, Ondo Samalele, Pa’ Dao Bulan, Pa’ BurakeMemanna, Maluya, Pa’ Tirra’, Panimbong, dan masih banyak lagi.

Akan ditampilkan juga musik – musik adat seperti Pa’ Pompang, Pa’ Barrung, dan Pa’ Pelle. Jenis tarian dan musik yang ditampilkan hanya khusus untuk acara Rambu Tuka’. Pada acara Rambu Solo’, anda tidak akan menemukan hal tersebut.

- Advertisement -

Para tamu yang menghadiri Rambu Tu’ka diwajibkan untuk berpartisipasi dalam tarian Ma’sandong. Selama tarian, para tamu berpegangan tangan satu sama lain. Ini adalah bentuk untuk merepresentasikan orang-orang datang bersama-sama dan diterima di masyarakat.

Baca Juga :  Rumah Bolon, Rumah Adat Sumatera Utara: Sejarah, Filosofi dan Keunikan

Menghadiri Rambu Tuka’ adalah kesempatan untuk mengalami kayanya budaya Toraja. Musik, tarian, dan ritual adalah bagian dari perayaan yang menyertai Rambu Tu’ka. Puncak upacara adalah pengorbanan kerbau dan babi.

Seperti yin dan yang, ada Rambu Tuka’ dan Rambu Solo. Rambu Solo diadakan selama masa berkabung dan berkaitan dengan kematian. Peristiwa ini selalu diadakan di sore hari di sebelah Barat dari Tongkanan utama, walaupun ada tarian dan nyanyia, biasanya terlihat dan terasa lebih tenang.

- Advertisement -