Pulau Rote, Antara Dinasti Chola Dan Serbuan Imigran Dari Utara

Ketika Dinasti Chola yang saat itu memperluas daerah kekuasaannya, dimana mereka menganeksasi Ceylon serta pulau-pulau lain disekitarnya.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Alifuru yang dalam bahasa setempat yang berarti manusia awal, merupakan pencampuran antara bangsa Kaukasus, Mongol dan bangsa Papua, yang oleh seorang antropolog A.H. Keane disebut dengan istilah bangsa Alfuros. Mengacu pada kedua pandangan serta argumen yang disampaikan mengenai asal-usul penduduk pertama yang mendiami pulau Rote.

Dalam hal ini kemungkinan yang lebih relevan untuk dikemukakan ialah pendapat kedua, yang mengatakan bahwa penduduk pertama yang mendiami pulau Rote adalah mereka yang berasal dari pulau Ceram. Kemungkinan ini sangat relevan jika melihat letak geografis antara pulau Ceram dan pulau Rote, yang jauh lebih dekat bila dibandingkan dengan jarak geografis Ceylon/ Sri Lanka.

Hal yang terpenting dari kemungkinan ini adalah, adanya kemiripan budaya dalam segi penggunaan istilah/ bahasa antara penduduk pulau Rote saat ini dan pulau Ceram. Masyarakat Rote mengenal sebuah sistem kemasyarakatan yang disebut dengan istilah Nusak.

- Advertisement -

Nusak sebagai sistem kemasyarakatan merupakan sebuah daerah hukum yang bersendi pada hubungan daerah, dimana di dalamnya terdiri dari sekumpulan masyarakat seketurunan yang dipimpin oleh Manek (raja) dan seorang Fettor sebagai pendamping.

Dalam konteks kehidupan masyarakat Rote selain ada pemimpin dan pendamping yang di sebut Fettor, terdapat pula simbol-simbol lain yang diberikan kepada individu-individu tertentu sesuai dengan kemampuan dan tugasnya masing-masing. Hal ini merupakan perwujudan dari upaya untuk membangun dan mengatur kehidupan bermasyarakatnya melalui sebuah sistem kemasyarakatan yang baik melalui sistem sosial yang terintegrasi.

Dikatakan bahwa kesatuan hidup manusia dalam kerangka hubungan sosial menghasilkan suatu kerangka dasar kehidupan yang berkait dengan aspek konsep, perilaku dan wujud nyata dari sebuah tatanan kebersamaan. Adalah political institutions, sebuah pranata budaya dalam sebuah masyarakat yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok.

- Advertisement -
Baca Juga :  Kerajaan Larantuka dan Kedatangan Bangsa Portugis 
Palau Rote
Palau Rote

Adapun macam-macam peran dan fungsinya antara lain adalah sebagai berikut; Mane Songgo (bagian kerohanian), Mane Dope (hakim), Mane Dae Langgak (mengurusi bagian pertanahan dan pertanian), Mane Lala (penegak hukum bagian persawahan), Langga Mok (penegak hukum dalam bidang pertanian/ ladang dan kebun), Mane Holo (penegak hukum dalam bidang kelautan, hutan, dan tanaman di dalam kampung), Langgak (kepala kampong), Lasin (semacam RT).

Sistem kemasyarakatan yang dibangun di Rote lewat setiap Nusak-nya memberikan sebuah bangunan yang kokoh dalam keselarasan kehidupan bermasyarakatnya. Hal tersebut tidak lepas dari konsep kepemimpinan Nusak-nusak di Rote, dimana hubungan antara pemimpin (raja) dan rakyat terdapat sebuah komitmen untuk saling menghormati dan menjaga antara keduanya.

Dalam sebuah ungkapan adat terdapat sebuah konsep tentang hubungan antara pemimpin dan rakyatnya yang berbunyi “Tungga Manaparenda Dean”, yang memiliki arti keharmonisan dalam kehidupan, dimana pemimpin sebagai penguasa selalu berdiri di depan dan rakyat sebagai pengikutnya dibelakang sang pemimpin mengikuti jejak sang pemimpin.

- Advertisement -

Meski demikian adanya kehidupan masyarakat Rote tetap menjunjung tinggi sebuah demokrasi dan hak asasi. Setiap kesalahan baik dari masyarakat maupun pemimpin tetap dikoreksi dan yang salah tetap akan mendapatkan sebuah sangsi, dimana semua orang di mata hukum adalah sama. Seperti halnya bila seorang Raja mendapat mosi tidak percaya oleh rakyatnya, maka ia harus mengundurkan diri.

Dalam Nusak Thie misalnya, menurut hukum adat bila seorang Raja dikirimi sejenis material, seperti daging/ kaki seekor kuda, maka sudah barang tentu Raja yang pada saat itu memimpin harus mundur. Hal ini merupakan sebuah simbol ketidakpercayaan rakyat pada Raja tersebut. Menanggapi konsep demokrasi yang terdapat dalam setiap Nusak di Rote.

Baca Juga :  Mengenal Makam Selaparang, Makam Keramat Raja Selaparang

Perlu untuk dipahami bahwa, konsep pewarisan kerajaan di Rote tidak mengenal istilah putra mahkota, yang ada adalah Ana Manek atau anak raja. Raja dalam Nusak di Rote dipilih oleh rakyat berdasarkan kemampuannya, dan bukan ditentukan oleh pewaris selanjutnya sebagaimana yang terjadi dalam konsep putra mahkota.

Dalam sebuah sifat sistem pelapisan masyarakat, konsep pemilihan raja oleh masyarakat Rote dikenal dengan istilah open social stratification, adalah suatu sistem dimana setiap masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kecakapan sendiri untuk naik pada sebuah tahapan lapisan, dan sebaliknya bagi mereka yang dirasa tidak mampu akan turun pada lapisan yang bawah.

Masuknya ekspansi Belanda di Indonesia yang ditandai dengan direbutnya benteng Portugis di Ambon pada tahun 1605, dan pendirian Batavia di Jakarta di bawah pimpinan J. P. Coen pada tahun 1619. Merupakan awal dari sebuah usaha pemerintahan Belanda yang telah menduduki sebagian besar wilayah Indonesia untuk memperluas daerah kekuasaannya, tidak terkecuali dengan Rote.

- Advertisement -