Masyarakat Tamil dan Kebudayaannya di Medan

Berdasarkan kajian-kajian historis, orang Tamil merupakan rumpun bangsa Dravida. Disebutkan bahwa bangsa Dravida mendiami negeri India kira-kira 100 tahun SM.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Namun yang pasti kedatangan mereka ke pulau Sumatera banyak mempengaruhi budaya setempat seperti adat istiadat, religi, bahasa, dan kesenian. Dari keterangan tersebut di atas dapat diduga bahwa kedatangan bangsa India dan masuknya agama yang mereka anut yaitu Hindu di Sumatera Timur sudah terjadi pada abad keempat SM.

Sejarah mengenai kedatangan orang Tamil ke Deli Serdang dapat dipastikan pada abad pertama M. Keterangan tersebut didapati dari buku tua yang berjudul Manimegelei karangan pujangga Sitenar yang aslinya terbit pada abad pertama Masehi dan sangat populer di India. Dalam buku tersebut disebutkan bahwa orang-orang India beretnik Tamil bersama rombongannya di sebuah kampung yang bernama Haru (sekarang menjadi Karo).

Gelombang berikutnya mengenai kedatangan orang Tamil yaitu pada abad ke-14 oleh seorang resi10 bernama Megit dari kaum Brahmana tersebut datang dari India dengan mengharungi laut menggunakan perahu layar dan mendarat di pantai Sumatera Timur atau Pantai Barat Sumatera Utara dan masuk ke pedalaman di Talun Kaban (sekarang Kabanjahe Kabupaten Karo).

- Advertisement -
suku tamil medan
suku tamil medan

Resi Megit Brahmana mengembangkan agama Hindu ajaran Maharesi Brgu Sekte Siwa. Kemudian Resi Brahmana mengawini seorang gadis dari penduduk setempat Bru Purba. Dari perkawinan tersebut mereka mendapat tiga orang anak. Yang laki-laki bernama Si Mecu dan Si Mbaru, yang perempuan bernama Si Mbulan. Ketiga anak mereka inilah keturunan merga Sembiring Brahmana di Tanah Karo.

Dari beberapa kutipan sejarah, mengenai gelombang kedatangan orang Tamil di Sumatera Utara, hanya gelombang terakhirlah yang menyebutkan bagaimna proses kedatangan masyarakat Tamil ke Kota Medan.

Gelombang terakhir kedatangan orang Tamil ke Deli Serdang yaitu pada tahun 1872 sebagai kuli kontrak perkebunan bersamaan dengan orang-orang Jawa yang dipekerjakan waktu itu sekitar ratusan orang jumlahnya dengan penghasilan rata-rata 96 dolar perbulan.

- Advertisement -
Baca Juga :  Sejarah dan Keindahan Istana Raja Larantuka

Mereka ini didatangkan dari India Selatan, Malaysia, dan Singapura untuk menutupi kekurangan tenaga kerja pada perkebunan-perkebunan milik Belanda. Sebahagian orang Tamil yang bekerja di perkebunan banyak melarikan diri ke Medan untuk mencari perlindungan di kala Jepang berkuasa. Kemudian tahun 1946 sebahagian orang-orang Tamil kembali ke negara asalnya.

Bagi orang-orang Tamil yang sudah menetap di Sumatera Utara, khususnya Medan,mereka tetap menjalankan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan budayanya. Untuk melaksanakan kegiatan keagamaannya, orang-orang Tamil kemudian mendirikan Perhimpunan Shri Mariamman Kuil sebagai kuil yang pertama di Kota Medan. Pada masa sekarang ini jumlah kuil yang tersebar di Kota Medan ada sekitar 30-an.

Hubungan antara orang-orang Tamil dengan berbagai etnik di Sumatera Utrara telah berlangsung sejak abad ketiga Masehi. Menurut Luckman Sinar kedatangan berbagai etnik dari India ke pantai timur dan barat Sumatera Utara sudah berlangsung sebelum abad pertama Masehi.

- Advertisement -