Sejarah dan Keindahan Istana Raja Larantuka

Kerajaan Larantuka adalah Kerajaan pertama beragama Kristen Katolik yang berdiri di Flores. Karena hubungan baik dengan Portugis membuat agama ini dengan mudah masuk ke wilayah Indonesia Bagian Timur.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Negara yang terlahir dari berbagai macam kerajaan ini menghadirkan peninggalan-peninggalan menarik. Salah satunya adalah Istana Raja Larantuka, yang sangat kaya akan nilai-nilai budaya serta suasana religius yang sangat kental dan masih berdiri kokoh hingga saat ini.

Panjangnya mencapai 20 meter, sedangkan lebarnya 15 meter dan tinggi 8 meter. Konon dari sinilah kerajaan Larantuka didirikan. Larantuka memiliki arti yaitu tempat bertemu dalam bahasa Lamalohot, bahasa (lingua france) daerah Flores bagian timur termasuk Adonara, Lembata, Alor, dan Solor.

Larantuka adalah kerajaan katolik pertama di Nusantara yang berdiri sejak abat ke-13 dan dikenal dengan sebutan Serambi Vatikan.

- Advertisement -

Disekitar istana terdapat enam meriam penjaga.  Menurut sejarahnya, Raja Larantuka memiliki tiga saudara yang lahirnya di gunung Ile Mandiri. Mereka adalah Lia Nurat, dan saudara perempuannya Watuwele I dan Watuwele II.

Keturunan Lia Nurat mendiami daerah pegunungan. Sedangkan keturunan adiknya  Watuwele II yang bernama Leba mendiami Pulau Lembata dan Samon mendiami Tanah Booleng ( Pulau Adonara ). Raja-raja Larantuka lahir dari keturunan Watuwele I.

Bangunan Istana ini telah mengalami dua kali renovasi. Bangunan pertamanya terletak didekat Taman Doa. Pada waktu itu, tentara Jepang membomnya.Pada tahun 1937 bangunan dipindahkan ke tempat yang sekarang. Bangunan ini pernah diguncang gempa sehingga beberapa kali renovasi dibagian-bagian yang sudah hancur.

- Advertisement -

Istana ini dibangun pada tahun 1887 oleh Raja Don Lorenso DVG yang pernah memerintah pada tahun 1887-1910. Jika kita masuk ke dalam, akan melihat atap yang awalnya genteng lalu diganti dengan seng. Dan yang lebih menarik lagi, hampir semua kayu, lantai, pintu dan kaca masih tampak asli, tidak ada perubahan sama sekali meski sudah pernah direnovasi.

Baca Juga :  18 Bangunan Tua di Makassar, Sejarah & Lokasi

Adapula 4 kamar tidur, ruang tengah, ruang keluarga, serta ruang tamu. Ada juga sebuah altar yang digunakan sebagai tempat menaruh sajian untuk upacara adat. Altar ini terbuat dari meja batu ceper dengan panjang kurang lebih 1 meter dengan lebar 40 cm.

Seiring waktunya berjalan Belanda datang menghancurkan semuanya. Belanda coba mengadu dombakan Kerajaan Larantuka dengan kerajaan di pulau Jawa. Hingga pada akhirnya Portugis pun takluk, begitupun dengan kerajaan Larantuka yang ikut runtuh.

- Advertisement -

Setelah kuasai oleh Belanda kurang lebih 50 tahun, Kerajaan ini dibubarkan oleh VOC. Walaupun kerajaan ini sudah dihapus, namun ritual-ritual adat kerajaan hingga saat ini masih tetap dijunjung tinggi.

Biasanya pada waktu-waktu tertentu, penduduk sekitar melakukan upacara persembahan hewan ternak. Dalam pengorbanan ini masyarakat desa meminta kepada Tuhan untuk selalu menjaga keselamatan.

Selain meminta di Tuhan, melalui urat nadi hewan yang dikorbankan ketua desa bisa meramal sebuah kejadian, jika kabar yang disampaikan baik maka mereka menyambutnya dengan suka cita. Akan tetapi jika kabarnya buruk maka masyarakat akan mencoba menyelesaikan secara bersama-sama.

Walaupu, hanya berbentuk seperti rumah biasa, akan tetapi bangunan tua ini masih berdiri kokoh dengan sejarah panjangnya. Jadi kapan kamu akan sempatkan waktumu bersama keluarga untuk mengunjungi istana yang mirip dengan rumah belanda ini?

- Advertisement -