Mangokal Holi, Tradisi Perpindahan Tulang Belulang Batak Toba

Memberikan penghormatan kepada leluhur yang telah meninggal, menyatukan jasad leluhur di tempat yang sama dengan keluarga nya.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Menggali / mengeluarkan jasad/ tulang belulang leluhur dari makamnya, Pesta dan upacara adat  Mangongkal Holi menguburkan kembali ke makam yang baru. Menyelesaikan makam baru sehari setelah jasad/ tulang-belulang dikuburkan kembali.

Dalam prosesi penggalian tulang-belulang, dilakukan atas seizin tetua adat. Setelah persetujuan diberikan, maka dilakukan lah penggalian atau pengeluaran jasad / tulang- belulang leluhur dari makam nya.

Namun demikian, terdapat tulang-belulang yang sudah tidak dalam keadaan utuh atau bahkan sudah tidak ada lagi sisa nya karena proses pembusukan yang sudah terjadi dalam kurun waktu yang lama. Bilamana terjadi hal demikian, keluarga dapat mengambil tanah dari tempat galian tersebut sebagai simbol jasad leluhur mereka.

- Advertisement -

Setelah itu, proses pencucian dilakukan untuk, pihak keluarga dari garis keturunan perempuan yang memiliki hak memegang dan membersihkan tulang-belulang leluhur mereka.

Mangokal Holi
Mangokal Holi

Dalam prosesi Mangongkal Holi, tulang belulang leluhur yang sudah puluhan tahun tertanam di dalam tanah dicuci dengan air jeruk kemudian dilumuri dengan air kunyit agar tulang-belulang tersebut tampak bersih. Setelah dikeringkan, barulah tulang-tulang leluhur mereka kembali dimasukkan ke dalam peti.

Setelah dikeringkan dan dimasukkan ke dalam peti, dilakukan prosesi adat dan meletakkan peti-peti tersebut dihadapan keluarga untuk didoakan kembali. Sebagai puncak ritual Mangongkal Holi, seluruh keluarga besar yang turut dalam ritual itu menggelar pesta dan pada akhirnya, peti tersebut dimasukkan ke makam nya yang baru.

- Advertisement -

Tradisi ini berlangsung cukup lama sebelum masuknya kepercayaan agama ke dalam kehidupan masyarakat Batak Toba. Namun seiring masuknya agama, terjadi sedikit perubahan alur didalam nya.

Sebagai contoh, ritual doa kepada Ompu Mulajadi Na Bolon ditiadakan dan digantikan dengan ritual doa sesuai dengan kepercayaan agama Kristen. Walau demikian, perubahan tersebut tidak merubah hal-hal dasar dan tujuan semula diadakan nya tradisi Mangokal Holi ini.

Baca Juga :  Lipa Saqbe, Tenun Sutra Warisan Mandar dengan 11 Motif

Melalui tradisi ini, keluarga Batak Toba kembali mempererat ikatan nya dengan seluruh keluarga besar termasuk dengan leluhur yang terlebih dahulu meninggalkan mereka. Kenangan akan orang tua mereka yang telah meninggal pasti terulang kembali dan sejenak menjadi pengingat bahwa mereka juga kelak akan mati.

- Advertisement -

Oleh sebab itu, tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan walaupun memakan biasa yang banyak. Mangokal Holi bagi orang Batak Toba, membuktikan bahwa ikatan keluarga tidak putus walau dipisahkan oleh kematian.

- Advertisement -