Makna dan Simbol Pakaian Adat Aesan Gede Sumatera Selatan

Pakaian adat Asean Gede melambangkan kebesaran. Biasanya pakaian Adat Asean Gede digunakan pada saat upacara Pernikahan. Asean yang dalam bahasa Palembang memiliki arti yakni baju atau pakaian.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Hiasan Pakaian Adat Aesan Gede

Ini mencakup beberapa elemen penting dalam pakaian adat dan perlengkapan pengantin, seperti:

  1. Mahkota: Perempuan menggunakan Karsuhun, sedangkan laki-laki menggunakan Kopiah Cuplak sebagai mahkota.
  2. Terate: Terate adalah hiasan untuk menutupi bagian dada dan pundak yang memiliki bentuk lingkaran bersudut lima dengan motif bunga melati bersepuh emas. Ini menggambarkan kemegahan dan kesucian.
  3. Kebo Munggah atau Kalung Tapak Jajo: Kalung ini terbuat dari emas 24 karat dan dapat terdiri dari lempengan bersusun 3 untuk yang sudah menikah atau 2 atau 1 lempengan untuk yang belum menikah.
  4. Selendang Sawit: Selendang ini terbuat dari emas 22 karat dan dipakai menyilang dari bahu kiri ke pinggang sebelah kanan, dan dari bahu kanan ke pinggang sebelah kiri.
  5. Keris: Pengantin pria yang merupakan keturunan raja atau bangsawan menggunakan keris yang diletakkan di pinggang depan sebelah kanan. Sementara yang bukan keturunan raja atau bangsawan meletakkannya di pinggang belakang.
  6. Pending: Ikat pinggang laki-laki dan perempuan berbentuk lempengan emas dengan ukuran 6×9 cm terbuat dari emas 20 karat. Badong adalah kepala pending yang diukir dengan ragam hias naga, burung hong daun, dan bunga.
  7. Gelang Palak Ulo: Gelang emas 24 karat bertabur berlian dengan bentuk ular naga bersisik dan berpulir, digunakan oleh perempuan di bagian lengannya.
  8. Gelang Kecak: Gelang emas 24 karat berbentuk mata yang dihiasi pekatu polos dan dua tumpukan lingkaran berhias emas. Digunakan oleh kedua mempelai dibagian pangkal lengan.
  9. Gelang Sempuru dan Gelang Kanu: Gelang lainnya yang juga menjadi bagian dari perlengkapan pengantin.
  10. Saputangan Segitigo: Saputangan yang terbuat dari beludru berwarna merah dengan hiasan kelopak bunga melati dari emas. Dipakai di jari tengah atau kelingking sesuai dengan tradisi.
  11. Trompah: Sepatu yang digunakan oleh kedua mempelai pengantin dan biasanya berwarna senada dengan atasan.
Baca Juga :  Kampung Adat Wolotopo, Perkampungan Megalitikum di Lereng Bukit
- Advertisement -