Istiqlal dan Katedral: Dua Rumah Ibadah, Satu Napas Toleransi di Jantung Jakarta

Hari ini, siapa pun yang mengunjungi Jakarta seakan diajak menyaksikan narasi itu. Di tengah hiruk-pikuk kota, Masjid Istiqlal dengan kubah putihnya yang agung dan Gereja Katedral dengan menara-menara gotiknya berdiri saling menatap, membisikkan pesan abadi: bahwa keberagaman bukan alasan untuk terpisah, tapi jembatan menuju harmoni.

Nagekeo yang Tak Banyak Orang Tahu, Temukan di Edisi Spesial Ini!

Temukan kekayaan budaya, adat istiadat, sejarah, wisata, dan kuliner khas Nagekeo melalui Majalah Digital Dimensi Indonesia. Dikemas secara menarik dengan pendekatan ilmiah yang ringan.
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia! Selengkapnya
X

Masjid ini tak hanya tempat ibadah, tapi juga pusat kegiatan sosial dan pendidikan. Di dalamnya terdapat perpustakaan Islam, poliklinik, madrasah, koperasi, fasilitas olahraga, hingga lift untuk difabel dan lansia. Kapasitasnya pun luar biasa: lebih dari 200.000 jemaah. Salah satu daya tariknya adalah beduk raksasa—yang dinobatkan sebagai terbesar di Indonesia.

Untuk pengunjung non-Muslim, akses ke lantai pertama atau ruang utama (mihrab dan mimbar) dibatasi, kecuali untuk tamu negara. Namun, balkon lantai dua tetap terbuka bagi semua, memungkinkan siapa pun mengagumi interior masjid bernama “merdeka” dalam bahasa Arab ini.

Gereja Katedral: Keagungan Iman dalam Arsitektur Neogotik

Bersisian dengan Istiqlal, berdiri Gereja Katedral Jakarta. Gereja ini memiliki nama resmi Santa Maria Pelindung Diangkat ke Surga, dan merupakan salah satu gereja Katolik tertua di ibu kota. Namun, bangunan yang terlihat sekarang bukanlah gereja pertama. Gereja awal hanyalah sebuah rumah bambu kecil yang diresmikan pada 1810.

- Advertisement -

Katedral

Gereja saat ini adalah buah rancangan Pastor Antonius Dijkmans. Proyek ini kemudian dilanjutkan oleh arsitek Cuypers-Hulswit dan diresmikan pada 21 April 1901 oleh Mgr. Edmundus Sybradus Luypen, SJ.

Saat memasuki bangunan dari pintu utama, pengunjung akan disambut patung Bunda Maria dengan tulisan Latin Beatam Me Dicent Omnes Generationes (“Segala keturunan akan menyebut aku berbahagia”). Menariknya, patung ini mengenakan baju bermotif batik dengan lambang Garuda dan kerudung merah putih—simbol bahwa Maria adalah ibu bagi semua anak bangsa.

- Advertisement -

Katedral dibangun dengan gaya arsitektur Neogotik khas Eropa. Jendela-jendela tinggi berisi lukisan Jalan Salib Yesus Kristus, karya seniman grafis Amsterdam, Theo Molkenboer. Di sisi kanan dan kiri gereja terdapat bilik-bilik pengakuan dosa, sementara altar utama—hadiah dari Komisaris Jenderal Du Bus de Gisignies—masih digunakan hingga kini.

Baca Juga :  Pulau Solor, Permata Tersembunyi di Nusa Tenggara Timur

Struktur bangunan gereja berbentuk salib dengan panjang 35 meter dan lebar 17 meter. Menara-menara menjulang tinggi: Menara Benteng Daud, Menara Gading, dan Menara Angelus Dei. Ada pula tiga lonceng, namun hanya satu yang berbunyi rutin tiga kali sehari, menandai waktu ibadah umat Katolik.

Di balik fungsi utamanya sebagai tempat ibadah, Katedral Jakarta juga menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya. Museum Katedral yang berada di dalam kompleks ini menyimpan artefak-artefak bersejarah. Museum dibuka setiap hari kecuali Jumat dan gratis bagi siapa pun yang ingin menyusuri jejak masa lalu—cukup dengan mengisi buku tamu.

- Advertisement -

Simbol Toleransi: Dua Iman, Satu Pesan Kebangsaan

Pemilihan lokasi dua rumah ibadah besar ini bukan kebetulan. Presiden Soekarno bersikeras agar masjid negara dibangun dekat dengan simbol-simbol kebangsaan, termasuk Istana Negara—dan berdampingan dengan Gereja Katedral.

Meskipun sempat berbeda pandangan dengan Wakil Presiden Mohammad Hatta yang mengusulkan agar masjid dibangun di lingkungan mayoritas Muslim, Soekarno tetap teguh.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh JAKARTA INFO (@jktinfo)

Bagi Soekarno, membangun Istiqlal berseberangan dengan Katedral adalah pesan kuat: bahwa Indonesia berdiri di atas semangat persatuan dan toleransi. Sebuah perwujudan nilai Pancasila yang hidup dan nyata.

SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 79.000

Baju Kaos Keren: Rakyat Biasa

Beli di Shopee
Toner Badan Saptadasa Glycolic Toning Solution Exfoliating Toner (AGET 250ML)

Rp 79.000

Bajo Kaos Anime One Piece: Zoro

Beli di Shopee
Holly Fashion♛ BR016 BH Bra sport Push Up

Rp 79.000

Baju Kaos Anak Gunung: Jejak Explorer

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 143.560

TORCH Shibata 2 Liter Tas Selempang Bahu Pria Wanita Unisex Ringan Anti Air

Beli di Shopee
Parpum Loundry 1 Liter Pewangi Pelicin Pelmbut Pakaian

Rp 15.300

Parpum Loundry 1 Liter Pewangi Pelicin Pelmbut Pakaian

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 50.000

Sepatu Sneakers Sepatu Kerja Kuliah Travelling Sepatu Olahraga...

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 125.000

TSepatu Olahraga Badminton Pria VR3 Low / Sepatu Olahraga Outdoor

Beli di Shopee
Lavio Sepatu Pria Wanita Unisex Safety Boots High Premium

Rp 225.000

Lavio Sepatu Pria Wanita Unisex Safety Boots High Premium

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 72.000

Sepatu Lari Pria Navy Lis Stabilo Sneaker Olahraga Running Pria wanita Terbaru

Beli di Shopee
produk

Rp 109.540

Sepatu pria low - top, cocok untuk olahraga, lari, santai dan basket.

Beli di Shopee
produk

Rp 100.000

Baju Olahraga Lari Jersey Running Pria Anti UV By Azeesport

Beli di Shopee
produk

Rp 110.000

Singlet Atasan Olahraga/ Singlet Jersey Lari

Beli di Shopee