Menurut kisah legenda, dahulu kala Pulau Jawa dikisahkan miring ke arah barat. Para dewa pun berupaya menstabilkan pulau tersebut dengan menancapkan sebuah gunung bernama Jamurdwipa di perairan Laut Selatan. Namun, proses pemindahan gunung itu terhalang oleh dua orang empu sakti, yaitu Mpu Rama dan Mpu Permadi, yang tengah menempa sebilah keris sakti di perapian mereka.
Keduanya menolak permintaan para dewa untuk berpindah tempat, sehingga para dewa akhirnya menjatuhkan Jamurdwipa tepat di lokasi mereka. Hal ini menyebabkan perapian serta keris yang masih dalam proses pembuatan terkubur di bawahnya. Konon, keris yang belum selesai tersebut menjadi sumber api abadi yang kini dikenal sebagai Gunung Merapi.
Gunung Merapi, yang terletak di sebelah utara Yogyakarta, merupakan salah satu gunung api paling aktif di dunia. Siklus erupsinya terjadi dalam rentang waktu sekitar 2 hingga 5 tahun sekali.
Sepanjang sejarahnya, letusan gunung ini kerap membawa dampak besar, termasuk erupsi besar pada tahun 2010. Keunikan Gunung Merapi juga terletak pada perubahan bentuk dan ketinggian puncaknya akibat aktivitas vulkanik yang terus berlangsung.
Saat ini, kawasan Taman Nasional Gunung Merapi mencakup empat wilayah administratif, yaitu Kabupaten Sleman di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten di Provinsi Jawa Tengah.
Gunung ini tidak hanya menarik perhatian para ilmuwan dan peneliti, tetapi juga wisatawan yang ingin menikmati pesonanya. Salah satu destinasi edukatif yang dapat dikunjungi adalah Museum Gunungapi Merapi di Sleman, yang memberikan wawasan mengenai ilmu vulkanologi dan geologi.
Bagi para pecinta petualangan, terdapat berbagai aktivitas luar ruangan yang dapat dilakukan selain pendakian dan trekking. Salah satunya adalah Merapi Volcano Tour atau Lava Tour Merapi, yang menawarkan pengalaman mengelilingi lereng gunung dengan menggunakan mobil jip.
Beberapa paket wisata tersedia dengan rute dan harga yang beragam. Melalui perjalanan ini, wisatawan juga dapat mengunjungi Museum Sisa Hartaku serta menyaksikan langsung kondisi perkampungan yang terdampak erupsi, sebagai pengingat akan dahsyatnya kekuatan alam.
Meskipun sering kali membawa bencana, letusan Gunung Merapi juga memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar. Abu vulkanik yang dihasilkannya berperan penting dalam menyuburkan tanah, yang pada akhirnya menunjang sektor pertanian masyarakat setempat.
Karena itulah, dalam tradisi kejawen dan kepercayaan lokal di Yogyakarta, Gunung Merapi memiliki nilai spiritual tersendiri. Seperti pasak yang menjaga keseimbangan Pulau Jawa, keberadaan gunung ini tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat, baik dalam cerita legenda maupun dalam realitas yang mereka jalani.
