Sureq La Galigo VI: Kisah Cinta dan Kehidupan I La Galigo

I La Galigo, seorang pria yang terikat takdir dengan banyak pernikahan dan cinta sejati, melanjutkan perjalanan hidupnya yang penuh dengan tantangan. Dari Tempe hingga Luwuk, kisah cinta, perjuangan, dan takdirnya melahirkan keturunan yang membawa perubahan besar. Ini adalah perjalanan panjang yang menghubungkan dunia atas, bawah, dan bumi.

Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia! Selengkapnya
X

Sureq La Galigo V (link sebelumnya): I La Galigo menikah lagi dengan Wetenri Ole dan I We Lampuce. Sementara itu, Wetenri Ro menikah dengan La Tenri Ridolo, dan Tenri Balobo menikah dengan La Tenri Palek. Setelah semua pernikahan itu berlangsung, ternyata I La Galigo jatuh cinta lagi kepada Wetenri Gangke, seorang wanita cantik dari Tempe.

Sebelumnya, Wetenri Gangke sudah bertunangan dengan orang lain, tetapi pertunangannya dibatalkan karena I La Galigo menikahi I We Lampuce.

Namun, perasaan cinta I La Galigo kepada Wetenri Gangke tidak pernah hilang. Ia terus berusaha untuk mendapatkan Wetenri Gangke kembali, dan akhirnya usahanya berhasil. I La Galigo menikah dengan Wetenri Gangke, dan dari pernikahan ini, mereka dikaruniai anak kembar bernama Wetenri Solong dan La Tenri Tata. Setelah dilahirkan, kedua anak ini langsung dibawa ke Luwuk untuk dibesarkan di sana.

- Advertisement -

Pernikahan dengan Wetenri Gangke ternyata bukanlah yang terakhir bagi I La Galigo. Dalam perjalanan menaklukkan Raja Sunrariaja yang bernama Nyili’ Na Io, ia bertemu dengan Karayeng Tompok dari negeri Pujananting.

I La Galigo menikah dengan Karayeng Tompok dan memiliki seorang anak laki-laki bernama La Mapanganro. Sayangnya, I La Galigo harus meninggalkan La Mapanganro karena ia harus kembali ke negeri Cina. Selain La Mapanganro, pernikahan ini juga menghasilkan seorang putri bernama Wetoing Tungkek.

Kisah selanjutnya dalam Sureq I La Galigo menceritakan perjuangan anak-anak I La Galigo, yaitu La Mapanganro dan Ajilailide, dalam mencari ayah mereka di negeri Cina. Setelah akhirnya bertemu, kedua anak ini menikah dengan pasangan terpilih, yang kisahnya mirip dengan perjalanan cinta Sawerigading dan I La Galigo.

- Advertisement -

Beberapa waktu kemudian, di kerajaan Cina, datanglah undangan dari Batara Lattu’ yang ditujukan kepada seluruh anak dan cucunya untuk menghadiri pertemuan keluarga besar di Luwuk. Seluruh keturunan Batara Lattu’, termasuk yang tinggal di Cina, berangkat ke Luwuk, kecuali Sawerigading. Ingat, Sawerigading sebelumnya telah bersumpah tidak akan menginjakkan kaki lagi di Luwuk.

Baca Juga :  18 Bangunan Tua di Makassar, Sejarah & Lokasi

Setelah seluruh rombongan keluarga tiba di Luwuk, mereka disambut dengan suka cita oleh keluarga besar Batara Lattu’. Keluarga dari negeri lain juga hadir di Luwuk. Namun, meskipun hampir seluruh keturunan Batara Lattu’ hadir, Batara Lattu’ dan Weda Tuse’nge’ tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya karena Sawerigading tidak ikut datang.

Di sisi lain, Sawerigading sebenarnya merindukan istri-istrinya dan keluarganya di Luwuk. Tiba-tiba, ia mendapat petunjuk bahwa ia bisa pergi ke Luwuk tanpa melanggar sumpahnya. Akhirnya, Sawerigading berangkat ke Luwuk. Setelah menempuh perjalanan selama tujuh hari, ia tiba di Luwuk dan disambut dengan gembira oleh keluarganya.

- Advertisement -