Gunung Ebulobo. Indonesia, dengan rangkaian gunung berapinya dari ujung barat sampai ujung timur, seakan tidak ada henti-hentinya untuk mengejutkan para petualang dengan berbagai keindahan alamnya. Kali ini keindahan tersebut datang dari Nusa Tenggara Timur.
Sebuah gunung berapi yang secara resmi dapat didaki ini menjadi salah satu primadona baru bagi para petualang. Pasalnya, sensasi mendaki gunung ini berbeda dengan gunung berapi lainnya. Pemandangannya yang indah, membuat Gunung Ebulobo ini cepat terkenal.
Keberadaan dari Gunung Ebulobo dan popularitasnya juga dipengaruhi oleh cepatnya informasi yang tersebar di sosial media. Tidak sedikit para petualang yang membagikan momen seru mereka di sini ke sosial media mereka, khususnya instagram.
Dari pembagian serta penyebaran momen seru mereka tersebut, Gunung Ebulobo semakin terkenal karena pemandangannya yang apik dari Pulau Flores. Banyak komentar positif yang membanggakan gunung ini dan mereka menyatakan ingin berpetualang di gunung tersebut.
Gunung Ebulobo, pun dikenal yang merupakan Emburombu atau Puncak Nage Keo, merupakan stratovolcano yg terletak sektor selatan dari Kabupaten Nagekeo di Pulau Flores Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Gunung Ebulobo menjulang di atas Kecamatan Boa Wae, yg terletak dibawah lereng barat laut gunung tersebut. Wujud gunung simetris bersama ketinggian 2.124 mdpl, bersama bidang atas kubah lava berbentuk datar.
Peristiwa letusannya, yg tertulis sejak 1830, antara lain berupa lelehan lava di lereng utara pun letusan-letusan eksplosif kepada puncak kawahnya. Sampai sekarang ini, belum ada berita atau informasi lain yang menyatakan kalau Gunung Ebulob0 ini masih aktif.
Oleh karena itu, banyak para petualang yang ingin mendaki gunung ini sebelum gunung ini berstatus siaga, dan ditutup jalu pendakiannya. Gunung yang simetris ini tidak lantas membuatnya mudah didaki. Perlu perjuangan serta tekad dan nyali besar untuk naik sampai puncak gunung tersebut.
Fasilitas dan Akomodasi Gunung Ebulobo
Karena belum mendapat perhatian dari pemerintah setempat, fasilitas seperti akomodasi penginapan atau transportasi umum masih seadanya saja. Untuk angkutan umum, memang sudah ada trayek yang melewati jalur pendakian Gunung.
Namun, untuk akomodasi penginapan, belum tersedia hotel atau sejenisnya. Nah, yang bisa lo lakukan untuk dapat menginap di sekitaran Gunung ini adalah meminta masyarakat setempat untuk menjadikan rumah mereka sebuah guesthouse.
Tetapi dengan perkembangan zaman, tidak perlu diminta lagi, penduduk atau masyarakat sekitar di sana sekarang ini sudah menyediakan bahkan menawarkan para petualang untuk bermalam di rumah mereka, tentu dengan harga yagn sudah disepakati bersama.
Untuk mengisi logistik perut, makanan dan minuman, di sekitar perumahan penduduk sudah banyak beridir warung-warung yang akan melengkapi kebutuhan tersebut. Jadi, kalau urusan makanan dan minuman, tidak perlu khawatir akan kehabisan ya, bro.
Nah, sebelum mulai pendakian, ada baiknya mempersiapkan semuanya terdahulu dari bawah. Karena, begitu masuk ke jalur pendakian gunung tersebut, sudah tidak akan bertemu dengan warung atau rumah warga. Jadi, persiapkan semua dari bawah.