Asal-usul kue Kembang Goyang belum diketahui pasti. Ada yang mengatakan bahwa kue ini berasal dari Jawa Tengah, Pekalongan. Ada juga yang mengatakan kue ini berasal dari budaya Tianghoa yang telah lama hadir di Indonesia.
Kue ini mirip dengan kue tradisional Tianghoa yang dikenal sebagai “Kue Keranjang” atau “Nian Gao” yang biasa disajikan saat perayaan Tahun Baru Imlek. Kue ini diadopsi oleh masyarakat Indonesia dan mengalami modifikasi sesuai dengan selera dan bahan-bahan lokal.
Seiring dengan asal-usulnya yang tidak terdokumentasikan dengan baik, kue ini memiliki beberapa variasi cerita dan mitos mengenai asal-usulnya. Beberapa versi mengatakan bahwa kue ini dulu disajikan dalam perayaan-perayaan istana kerjaan sebagai lambang kemewahan. Versi lainnya mengklaim bahwa kue ini dulu dihadirkan dalam pesta-pesta perkawinan tradisional.
Popularitas kue Kembang Goyang saat ini mulai menurun. Tetapi kue ini masih dapat kita jumpai di acara-acara tradisional.
Kue ini terbuat dari tepung beras dan gula, yang kemudian digoreng hingga menjadi renyah. Bentuknya seperti bunga sesuai dengan format cetakannya. Dinamakan Kembang Goyang karena gerakan digoyang-goyang hingga adonan terlepas dari cetakan saat menggoreng membuat kue ini tampak seperti bunga yang sedang bergerak.
Meskipun tidak ada filosofi yang melekat pada kue Kembang ini, ada beberapa interprestasi yang bisa di ambil dari bentuk dan nama kue ini yaitu;
Ketahanan dan Fleksibiltas
Proses pembuatan kue Kembang Goyang melibatkan adonan yang dicetak dan kemudian digoreng hingga berubah bentuk. Bentuk kue yang menyerupai kembang yang bergoyang dalam angin bisa diartikan sebagai simbol ketahanan dan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan dan tantangan dalam hidup.
Seperti kembang yang tidak patah meskipun digoyang oleh angin. Manusia juga perlu memiliki ketahanan dan kemampuan beradaptasi dengan situasi yang berubah.
Kecantikan dalam Gerakan
Kue ini mengajarkan tentang menemukan keindahan dalam gerakan atau perubahan. Bentuk kue yang bergerak kembang mengingatkan kita untuk menghargai perjalanan dan transformasi dalam hidup, bukan hanya tujuan akhir.
Keindahan yang Sederhana
Memiliki bentuk yang elegan dan sederhana, mengingatkan kita untuk menghargai keindahan dalam hal-hal sederhana dalam hidup. Filosofi ini mendorong untuk melihat keindahan dalam hal-hal kecil dan merayakan momen-momen yang tidak terlalu mencolok.
Tradisi dan Warisan
Kue Kembang Goyang juga mungkin melambangkan tradisi dan warisan budaya. Kue ini adalah bagian dari budaya kuliner Indonesia yang kaya, dan pembuatan serta penyajiannya dapat menjadi cara untuk mempertahankan dan meneruskan warisan ini dari generasi ke generasi.