Toakala dan Kera Dare: Hikayat yang Menjadi Nyanyian Hutan Karaenta

Kera dare ini tergolong sebagai kera yang pintar dengan massa otak yang besar serta memiliki daya tangkap yang cepat. Kemampuan indra pendengar dan penglihatannya pun telah berkembang dengan baik sehingga mampu membedakan warna.

Nagekeo yang Tak Banyak Orang Tahu, Temukan di Edisi Spesial Ini!

Temukan kekayaan budaya, adat istiadat, sejarah, wisata, dan kuliner khas Nagekeo melalui Majalah Digital Dimensi Indonesia. Dikemas secara menarik dengan pendekatan ilmiah yang ringan.
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia! Selengkapnya
X

Di antara lembah karst dan rimba yang tak lekang usia, tersimpan kisah tua yang masih berbisik dari celah bebatuan Kampung Abbo, Kelurahan Leang-Leang. Sebuah legenda yang dituturkan dari generasi ke generasi, tentang seorang pemimpin yang lebih dari sekadar makhluk rimba: Toakala, raja dari sebuah kerajaan kera yang pernah berjaya di pelataran Sulawesi Selatan.

Cerita tentang Toakala datang dalam dua wajah. Yang satu menuturkan cinta yang ditolak—Toakala, sang raja kera, jatuh hati pada I Bissu Daeng, putri dari Raja Pattiro. Namun restu tak diberikan. Dalam amarah dan dendam, kutukan pun dijatuhkan; tubuh Toakala membatu, abadi menjadi saksi dari cinta yang tak kesampaian.

Versi lain menyimpan luka yang lebih dalam. Ketika restu akhirnya diberikan, rombongan Toakala berangkat menuju istana Pattiro. Namun yang menanti bukanlah perjamuan, melainkan pengkhianatan. Api menyala di ruangan besar, membakar asa dan tubuh para pengiring. Toakala selamat, tapi hatinya remuk. Ia menghilang ke dalam hutan, menyatu dalam sunyi gua yang masih dipercaya menyimpan jejak jiwanya.

- Advertisement -

Bagi masyarakat sekitar, legenda ini bukan sekadar dongeng. Ia terhubung erat dengan makhluk yang nyata: kera dare, si primata hitam tak berekor, spesies endemik Sulawesi Selatan yang dalam bahasa ilmiah disebut Macaca maura. Mereka hidup dalam kelompok, dengan seorang pemimpin yang dipilih bukan karena garis darah, tetapi karena kekuatan—sebuah peradaban kecil yang mencerminkan manusia dalam bentuk lain.

Kera dare dikenal cerdas. Otaknya besar, nalurinya tajam. Ia bisa berdiri tegak seperti manusia, dan membedakan warna dengan tajamnya penglihatan. Yang tua bisa dikenali dari rambut putih di tubuhnya—seperti manusia yang menua dengan uban. Dalam hutan Karaenta, mereka tidak hanya bergerak, mereka juga menjaga warisan.

Baca Juga :  Sejarah Gunung Tambora, Letusan Dahsyat Dua Abad Silam

Kera Dare

- Advertisement -

Di balik wajah lucunya, ada peringatan tentang kehancuran ekosistem yang perlahan mengintai. Ketika kera-kera ini mulai muncul di tepi jalan Makassar-Kendari, menengadahkan tangan pada penumpang kendaraan, itu bukan sekadar pemandangan eksotis. Itu adalah jeritan diam tentang habitat yang tergerus, tentang manusia yang tanpa sadar telah merobek siklus alam.

Pihak Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung sudah mengingatkan: jangan beri makan. Bukan karena kikir, melainkan agar mereka tak kehilangan naluri rimba—agar kerajaan Toakala tetap hidup, bukan menjadi taman hiburan yang kehilangan jiwa.

Cagar Alam Karaenta adalah benteng terakhir. Di sini, kera dare masih bisa menari di antara dahan dan membisikkan lagu leluhur. Patung kera setinggi 25 meter berdiri megah, seolah menatap masa depan dan masa lalu sekaligus—menyapa mereka yang datang untuk belajar dari hutan, bukan menguasainya.

- Advertisement -

Kera Dare

Jika kau beruntung, jagawana—penjaga rimba yang dikenal dengan kelembutan hatinya—akan membawamu menyusuri lorong-lorong dedaunan. Ia akan mengajarkan bagaimana menyapa kera dare, bukan dengan makanan, tapi dengan penghormatan.

Dan bila malam turun di Karaenta, dan angin mulai bernyanyi, mungkin kau akan mendengar suara yang berbeda. Bukan suara burung atau ranting yang patah. Tapi gema dari legenda yang belum mati—Toakala, sang raja yang tak pernah benar-benar pergi, yang kini hidup dalam setiap tatapan kera dare yang memandangmu dari balik semak.

Karena di Sulawesi, bahkan seekor kera bisa membawa jiwa raja, dan sebatang pohon bisa menyimpan cinta yang belum selesai.

SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 79.000

Baju Kaos Keren: Rakyat Biasa

Beli di Shopee
Toner Badan Saptadasa Glycolic Toning Solution Exfoliating Toner (AGET 250ML)

Rp 79.000

Bajo Kaos Anime One Piece: Zoro

Beli di Shopee
Holly Fashion♛ BR016 BH Bra sport Push Up

Rp 79.000

Baju Kaos Anak Gunung: Jejak Explorer

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 143.560

TORCH Shibata 2 Liter Tas Selempang Bahu Pria Wanita Unisex Ringan Anti Air

Beli di Shopee
Parpum Loundry 1 Liter Pewangi Pelicin Pelmbut Pakaian

Rp 15.300

Parpum Loundry 1 Liter Pewangi Pelicin Pelmbut Pakaian

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 50.000

Sepatu Sneakers Sepatu Kerja Kuliah Travelling Sepatu Olahraga...

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 125.000

TSepatu Olahraga Badminton Pria VR3 Low / Sepatu Olahraga Outdoor

Beli di Shopee
Lavio Sepatu Pria Wanita Unisex Safety Boots High Premium

Rp 225.000

Lavio Sepatu Pria Wanita Unisex Safety Boots High Premium

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 72.000

Sepatu Lari Pria Navy Lis Stabilo Sneaker Olahraga Running Pria wanita Terbaru

Beli di Shopee
produk

Rp 109.540

Sepatu pria low - top, cocok untuk olahraga, lari, santai dan basket.

Beli di Shopee
produk

Rp 100.000

Baju Olahraga Lari Jersey Running Pria Anti UV By Azeesport

Beli di Shopee
produk

Rp 110.000

Singlet Atasan Olahraga/ Singlet Jersey Lari

Beli di Shopee