Teks Angngaru Makassar dan Artinya

Pada masa kini, tradisi angngaru sering ditampilkan dalam berbagai acara adat, kegiatan pemerintahan, hingga penyambutan tamu kehormatan.

Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia! Selengkapnya
X

Contoh Teks Angngaru 2

Atta… Karaeng (sungguh… Karaeng)
Tabe’ kipammoporang (permisi, saya ingin berbicara)
Mama’ ridallekang labbiritta (kepada para tetua yang bijaksana)
Riempoang matinggita (di hadapan suasana penuh penghormatan)
Risa’ri karatuanta (sebagai bagian dari tradisi leluhur kita)

Inakke Minne, Karaeng (saya yang sederhana ini, Karaeng)
Lambara Tatassa’la’na Gowa (bagian dari tradisi Gowa yang tak tergoyahkan)
Nakarappekangi Sallang, Karaeng (mohon bimbing kami menuju jalan yang benar, Karaeng)
Pangngulu Ribarugaya (pemimpin yang selalu menjaga keharmonisan)
Nana tepokangi Sallang (yang memimpin ke jalan yang lurus)
Pasorang Mattangnga Parang (dengan tekad yang kokoh dan kekuatan seperti batu karang).

Inai-Inaiannamo Sallang, Karaeng (itulah jalan kebenaran, Karaeng)
Tamappattojengi Tojenga (yang mengajarkan nilai-nilai kejujuran)
Tamappiadaki Adaka (yang menjaga adat dan tradisi)
Kusalagai Sirinna (dengan hati yang jernih)
Kuisara Parallakkenna (dan pikiran yang terang)
Berangja Kunipatebba (seperti kapal yang terus berlayar)
Pangkulu Kunisoeyang (dipimpin oleh nahkoda yang bijaksana).

- Advertisement -

Ikatte Anging, Karaeng (kami ini seperti angin, Karaeng)
Naikambe Lekok Kayu (yang menggoyangkan batang kayu)
Ammiri’ko Anging (hembuskanlah anginmu)
Namarunang Lekok Kayu (agar kayu itu dapat melentur)
Iya Sani Madidiyaji Nurunang (seperti itulah kelembutan yang menguatkan).

Ikatte Je’ne, Karaeng (kami ini seperti air, Karaeng)
Naikambe Batang Mammanyu’ (yang mengalir di antara batang-batang kayu)
Assolongko Je’ne (biarkan air mengalir)
Namammanyu Batang Kayu (mengitari batang-batang kayu itu)
Iya Sani Sompo Bonangpi Kianyu (seperti pelindung yang memberi kehidupan).

Ikatte Jarung, Karaeng (kami ini seperti jarum, Karaeng)
Naikambe Bannang Panjai (yang membawa benang panjang)
Ta’leko Jarung (bimbinglah jarum ini)
Namamminawang Bannang Panjai (agar dapat menyatukan benang yang panjang itu)
Iya Sani Lambusuppi Nakontu Tojeng (seperti sulaman yang terjalin indah dan kokoh).

- Advertisement -
Baca Juga :  Tahap dan Filosofi Mappacci, Budaya Pengantin Bugis-Makassar

Makkanamamaki Mae, Karaeng (kami ini seperti yang belum sempurna, Karaeng)
Naikambe Mappa’jari (yang membutuhkan bimbingan untuk menjadi sempurna)
Mannyabbu Mamaki Mae, Karaeng (tolonglah yang belum selesai ini, Karaeng)
Naikambe Mappa’rupa (agar dapat mencapai bentuk yang sempurna).

Punna Sallang Takammaya (jika jalan kebenaran ini ditempuh)
Aruku Ri Dallekanta (akan membawa kami pada kedamaian yang hakiki)
Pangkai Jerakku (dengan hati yang tulus)
Tinra’ Bate Onjokku (mengatasi segala rintangan dengan kekuatan dan keberanian).

Pauwang Ana’ Ri Boko (seperti anak yang tumbuh di bumi)
Pasang Ana’tanjari (mendapatkan ilmu dari segala arah)
Tumakkanaya, Karaeng (sehingga dapat mencapai tujuan, Karaeng)
Natanarupai Kananna (seperti air yang mengalir mengikuti alur yang benar).

- Advertisement -

Sikammajinne Aruku Ri Dallekanta (Dengan ketulusan hati, saya menuju kedamaian yang sejati)
Dasi Nadasi Natarima Pangngaruku (Segala rintangan saya terima dengan penuh keikhlasan)
Nasaba’ Alla Ta’Ala (Karena segala sesuatu adalah kehendak Allah Yang Maha Kuasa)

Salama’…… (Semoga keselamatan selalu menyertai kita).

- Advertisement -