Tarian Likurai, Tradisi Sambutan Pahlawan yang Tetap Hidup di NTT

Tarian Likurai dari Nusa Tenggara Timur awalnya digunakan untuk menyambut pahlawan pulang perang, kini menjadi simbol budaya dan hiburan dalam berbagai acara serta sarana mempererat hubungan masyarakat.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Indonesia adalah negara yang terdiri dari beragam suku dengan kebudayaan daerah yang unik. Keanekaragaman budaya ini dapat dilihat melalui berbagai elemen seperti pakaian adat, lagu daerah, tarian tradisional, rumah adat, alat musik, seni pertunjukan, dan upacara adat. Selain itu, setiap daerah juga memiliki ragam pertunjukan yang menarik, salah satunya adalah Tarian Likurai.

Tarian Likurai berasal dari Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur. Menurut Wikipedia, tarian ini awalnya ditampilkan untuk menyambut para pahlawan yang pulang dari medan perang. Di masa lalu, terdapat tradisi memenggal kepala musuh di wilayah tersebut.

Tarian Likurai
Ribuan penari Likurai tampil dalam Festival Fulan Fehan, di Kabupaten Belu, NTT | KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE

Ketika para prajurit kembali, mereka membawa kepala musuh sebagai simbol kemenangan. Untuk merayakan keberhasilan ini, Tarian Likurai ditampilkan sebagai bentuk penghormatan dan sukacita atas kembalinya para pahlawan dengan selamat.

- Advertisement -

Setelah era kemerdekaan, tradisi memenggal kepala tersebut dihapuskan, namun Tarian Likurai tetap dilestarikan. Saat ini, tarian ini lebih sering dipentaskan untuk menyambut tamu dan dalam acara-acara besar lainnya.

Tarian Likurai
Tarian unik ini mingasihkan grakan perang.

Tarian ini terkenal karena keserasian gerakan, pukulan, dan kelincahan para penarinya, yang membuat pertunjukan menjadi menarik dan menghibur. Pementasan Tarian Likurai juga menjadi ajang bagi pemuda-pemudi untuk bertemu dan berkenalan, yang terkadang berujung pada pernikahan.

Fungsi lain dari tarian ini adalah untuk memuliakan Tuhan. Selain menonjolkan nilai-nilai budaya, Tarian ini juga mengandung unsur religius, seperti yang terlihat dalam acara perarakan patung yang sering diiringi oleh tarian ini setiap tahun.

- Advertisement -
Tarian Likurai
Atraksi ribuan penari Festival Likurai Timor di Fulan Fehan, NTT.

Tarian Likurai tidak hanya menarik sebagai sebuah pertunjukan, tetapi juga memiliki makna yang mendalam. Tarian ini menghubungkan nalar dan perasaan manusia dalam harmoni karena mengandung nilai-nilai kearifan lokal.

Kearifan lokal merujuk pada nilai, gagasan, dan pandangan yang bijak yang dipatuhi oleh masyarakat setempat. Kearifan lokal merupakan bagian integral dari budaya yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa dan tradisi masyarakatnya.

Baca Juga :  Sorok Ngi'is, Ritual Pendewasaan Bagi Kaum Perempuan Mbaydhawe
- Advertisement -