Ayam Taliwang, Kuliner Khas Sasak yang Melegenda

Ayam taliwang menjadi salah satu yang favorit. Akan tetapi selain itu ada juga sayur lebui, plecing kangkung dan beberuk yang takala nikmat.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Bila Anda berkeliling Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) maka belum puas rasanya jika tidak mencicipi salah satu makanan khasnya yaitu Ayam Taliwang.

Banyak warung ayam taliwang di sepanjang jalan kota Mataram. Salah satunya kelezatan ayam taliwang racikan H. Moerad yang merupakan pelopor ayam taliwang. Memulai usaha tahun 1965, rumah makan H. Moerad kini dilanjutkan oleh generasi kedua yaitu Ibu Hj. Siti Sovia Moerad.

H. Ahmad Moerad, memiliki moto yang diteruskan hingga ke generasi kedua. “Buka rumah makan untuk mencari sahabat, bukan untuk mencari harta, Insya Allah cukup untuk kebutuhan hidup”.

- Advertisement -

Kalimat ini tertulis pada buku menunya. Ruang santapnya cukup luas, ada meja-meja panjang serta kursi dan juga tersedia saung buat lesehan. Ditata dengan taman dan kolam serta dilengkapi dengan musholla.

Ayam taliwang menjadi salah satu yang favorit. Akan tetapi selain itu ada juga sayur lebui, plecing kangkung dan beberuk yang disukai pengunjung.

Sebelum menyantap sajian pedas, Anda sebaiknya mengganjal perut terlebih dengan tahu goreng (Rp 10.000). Tahu lombok disajikan panas-panas dengan kulit yang renyah dan lembut dibagian dalamnya. Dicocol saus gula merah dengan campuran rawit dan bawang putih halus serta perasan jeruk nipis, rasanya makin enak.

- Advertisement -

Ayam Plecing lalu disajikan utuh dengan bumbu yang tebal kemerahan. Ada sedikit bintik gosong dan aroma cabainya menggelitik hidung. Ayam dibelah dua membujur dan dibentangkan ke luar. Ayam kampung yang dipakai tak lebih dari 3 bulan umurnya.

Usia tiga bulan dipilih karena menjadi waktu yang paling pas. Kalau kemudaan ukuran ayamnya akan terlalu kecil, tapi jika ketuaan daging ayamnya justru alot.

Untuk teknik mengolah ayam bakar ini juga khas Taliwang. Ayam dibelah membujur di bagian punggungnya. Kemudian sayapnya dilipat ke arah belakang dengan lipatan terbalik. Setelah itu baru dibentangkan. Ayam dibakar setengah matang.

- Advertisement -
Baca Juga :  Pendap Bengkulu, Pepes Ikan yang Dikukus Berjam-Jam

Setelah itu digoreng sebentar dan dibakar lagi di atas bara api arang sambil diolesi bumbu cabai hingga ayam kering permukaannya dan matang.

Saat disobek, tekstur dagingnya juga empuk lembut, sangat pas dicocol dengan sambal pelapah yang gurih dengan semburat rasa santan. Sambal ini encer dengan rasa gurih pedas, merupakan sambal khas untuk ayam taliwang, sambal pelapah menjadi sumber pedas ayamnya.

Tapi ternyata bumbu dari ayamnyalah yang sudah pedas karena memakai cabai kering dan cabai merah Lombok yang terkenal pedas.

Bagi pecinta hidangan pedas, bisa mencocolkan ayam ke sambal terasi. Rasa sambalnya menyengat lidah dengan rasa gurih udang khas terasi lombok yang memang tersohor di daerah ini. Beberok (Rp 3.500) juga enak disantap dengan ayam plus nasi hangat. Terong hijau segar dicacah kemudian dicampur dengan cincangan kacang panjang, bawang merah dan juga tomat. Rasanya renyah dan sangat menyegarkan.

Plecing kangkung racikan H. Moerad terdiri dari rebusan kangkung sawah yang berukuran agak besar, tauge dan kacang panjang. Sayuran diberi topping sambal dan kelapa berbumbu serta kacang tanah goreng. Renyah, gurih dan pedas sedikit asam karena tomat. Nikmat disuap bergantian dengan ayam.

Lidah sudah mulai panas? Coba tenangkan dengan semangkuk sayur lebui (Rp 15.000) yang hangat. Isiannya ada potongan tomat, irisan bawang merah, cabai dan juga lebui atau kacang hitam. Kacang ini merupakan jenis kacang-kacangan yang tumbuh di Lombok. Kuahnya gurih dengan aroma aromatik yang berasal dari daun kemangi dan bunga lawang.

- Advertisement -