Sibulangan Londong, Tradisi Sabung Ayam Jantan Toraja

Bulangan londong merupakan salah satu bagian penting dalam ritual pemakaman masyarakat Toraja yang dikenal dengan nama Rambu Solo’.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Sibulangan Londong: Masyarakat Toraja dikenal dengan tradisi sosial dan budayanya yang sarat dengan nuansa religius. Adat istiadat dan budaya menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka, memandu sikap, perilaku, dan etos kerja dalam beragama, bermasyarakat, dan berbangsa.

Kehidupan masyarakat Toraja diikat oleh adat istiadat yang dikembangkan berdasarkan keyakinan mereka. Kebulatan tekad untuk hidup rukun dan harmonis tercermin dalam ungkapan: “Tondok lepongan bulan, gontingna matari allo,” yang berarti kebulatan tekad untuk hidup bersama dalam satu wilayah yang disinari oleh satu matahari.

Dalam kepercayaan dan kehidupan suku Toraja, masyarakat diatur oleh aluk sola pemali, yang terdiri dari aluk tallu oto’na dan aluk a’pa’ oto’na. Aluk tallu oto’na adalah aturan tentang hubungan manusia dengan kepercayaannya, yang meliputi kepercayaan kepada Puang Matua, dewa-dewa, dan to membali puang. Sementara itu, aluk a’pa’ oto’na mengatur aturan sosial kemasyarakatan yang dilaksanakan melalui berbagai ritual.

- Advertisement -

Ritual adalah rentetan tindakan dalam agama atau upacara lainnya, berasal dari kata Latin ritus atau rite. Ritual menjadi alat bagi seseorang atau sekelompok orang untuk menjalin relasi dengan apa yang dipercayainya.

Salah satu ritual penting dalam kehidupan masyarakat Toraja adalah Sibulangan Londong. Dalam kamus bahasa Toraja-Indonesia, sibulangan berasal dari kata bulang yang berarti memasang Sigai (sinigai), dan londong yang berarti ayam jago.

Sehingga, bulangan londong diartikan sebagai adu ayam atau sabung ayam. Ritual ini dilaksanakan dalam beberapa kegiatan atau upacara dan dianggap sebagai cara untuk berhubungan dengan Puang Matua.

- Advertisement -

Sebagai ritual, Bulangan Londong tidak hanya bagian dari tata upacara keagamaan, tetapi juga ekspresi dari keyakinan bahwa ritual tersebut ampuh dalam mencapai tujuan tertentu. Sejarah mencatat bahwa adu ayam telah menjadi “kegemaran” dan hiburan sejak peristiwa heroik To Pada Tindo To Misa Pangimpi, Untulak Buntunna Bone, dilangda Sendana Bonga.

Kesepakatan di antara para pelaku sejarah tersebut menjadikan Bulangan Londong sebagai wadah pertemuan atau tammuan mali’ untuk menghormati mereka yang meninggal.

Baca Juga :  Kisah Ta Ina Luhu dari Raja di Negeri Luhu

Upacara Kedukaan atau Rambu Solo’

Sibulangan Londong
Sibulangan Londong

Bulangan londong merupakan salah satu bagian penting dalam ritual pemakaman masyarakat Toraja yang dikenal dengan nama Rambu Solo. Dalam Rambu Solo’, Bulangan Londong disebut Bulangan Londongna Rampe Matampu’ dan terbagi dalam beberapa ritus yang berbeda:

- Advertisement -