Sejarah Kesultanan Cirebon, Kerajaan Islam yang Bercorak Maritim

Kesultanan Cirebon adalah salah satu kesultanan Islam ternama di Jawa Barat pada abad ke-15 dan ke-16 Masehi.

Nagekeo yang Tak Banyak Orang Tahu, Temukan di Edisi Spesial Ini!

Temukan kekayaan budaya, adat istiadat, sejarah, wisata, dan kuliner khas Nagekeo melalui Majalah Digital Dimensi Indonesia. Dikemas secara menarik dengan pendekatan ilmiah yang ringan.
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia! Selengkapnya
X

Posisi Cirebon, karena letak geografisnya di daerah pesisir Jawa, maka termasuk jalur perdagangan rempah Nusantara. Kedatangan kapal-kapal asing ke pelabuhan Muara Djati memperjelas keberadaan Cirebon dalam jalur perdagangan internasional.

Daerah pedalaman yang mengelilingi Cirebon seperti Subang, Majalengka, dan Kuningan merupakan wilayah penyangga dengan tanah subur yang menghasilkan produksi pertanian dalam jumlah besar, seperti sayur-mayur, buah-buahan, macam-macam daging, serta padi. Dari produksi pertanian yang berasal dari daerah pedalaman ini, Cirebon menjadi pelabuhan yang ramai.

Seperti tersurat di dalam naskah Nagara Kertabumi bahwa barang-barang dagangan ekspor berupa garam, terasi, beras tumbuk, rempah-rempah, dan kayu jati mempunyai daya tukar yang tinggi sehingga menjadi komoditas andalan bagi Cirebon. Sedangkan komoditas impornya berupa logam besi, perak, emas, sutra, dan keramik halus.

- Advertisement -

Kota Cirebon mengalami perkembangan pesat saat dipimpin tokoh besar Syarif Hidayatullah atau biasa disebut Sunan Gunung Djati (1470 M). Ia merupakan cucu dari raja Siliwangi dari Pajajaran dan menantu Walangsungsang, seorang syahbandar Muara Djati.

Di bawah kepemimpinannya, Cirebon yang sudah masuk Islam memutuskan hubungan dengan Kerajaan Galuh yang masih Hindu. Sejak itulah, berdirilah kerajaan Islam Cirebon yang bercorak maritim.

Tidak hanya itu saja, Sunan Gunung Djati juga memperbaiki berbagai bangunan yang menunjang aktivitas perdagangan dan pelayaran. Di samping itu juga, dibangun semacam perbengkelan, baik untuk membuat atau memperbaiki perahu-perahu ukuran besar yang mengalami kerusakan.

- Advertisement -

Dengan demikian, pelabuhan itu bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh pedagang pribumi atau pedagang asing yang sudah banyak bertempat tinggal di sekitar pelabuhan. Keberadaan pelabuhan di pesisir wilayah Priangan Timur itu menjadi pemicu tumbuhnya pedukuhan-pedukuhan alias permukiman baru.

Setidaknya di wilayah tersebut ada tiga pelabuhan penting yaitu Pelabuhan Japura (Losari), Muara Djati (Cirebon), dan Cimanuk (Indramayu). Pelabuhan Japura yang dikepalai oleh Lebe Usa sudah ramai dikunjungi para pedagang sebelum Dukuh Losari berdiri.

Baca Juga :  Sri Sultan Hamengku Buwono II: Raja yang Melawan Hegemoni Kolonial

Sebelum Desa Kebon Pesisir didirikan oleh Walangsungsang, Pelabuhan Muara Djati yang dipimpin oleh Ki Gedeng Jumajan Djati juga sudah mencapai kemapanannya. Demikian pula dengan Pelabuhan Cimanuk, lebih awal dipadati para pengunjung dari mancanegara sebelum Arya Wiralodra mendirikan Pedukuhan Cimanuk (sekarang Indramayu), termasuk Desa Babadan.

- Advertisement -

Era keemasan Muara Djati berlalu akibat pusat pelayaran bergeser ke Tanjung Priok di Batavia. Pemerintah Kolonial Belanda kemudian membangunan kembali Pelabuhan Muara Djati pada 1865. Nama pelabuhan tersebut kemudian lebih dikenal sebagai Cirebon. Infrastruktur pelabuhan diperluas dengan pembangunan kolam pelabuhan dan pergudangan. Saat itu Pelabuhan Cirebon masih berada dalam struktur organisasi Pelabuhan Semarang.

Setelah Indonesia Merdeka, Cirebon sejak 1957 berada di bawah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Kemudian pada 1983 pelabuhan ini menjadi salah satu cabang pelabuhan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau Indonesia Port Corporation (IPC) yang berkantor pusat di Jakarta.

Ke depan, Pelabuhan Cirebon akan terus dikembangkan sebagai pelabuhan besar yang maju dan modern. Namun demikian, rekam jejak Cirebon di masa kejayaan jalur rempah Nusantara tak akan pudar. Sejarah Kesultanan Cirebon.

SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 79.000

Baju Kaos Keren: Rakyat Biasa

Beli di Shopee
Toner Badan Saptadasa Glycolic Toning Solution Exfoliating Toner (AGET 250ML)

Rp 79.000

Bajo Kaos Anime One Piece: Zoro

Beli di Shopee
Holly Fashion♛ BR016 BH Bra sport Push Up

Rp 79.000

Baju Kaos Anak Gunung: Jejak Explorer

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 143.560

TORCH Shibata 2 Liter Tas Selempang Bahu Pria Wanita Unisex Ringan Anti Air

Beli di Shopee
Parpum Loundry 1 Liter Pewangi Pelicin Pelmbut Pakaian

Rp 15.300

Parpum Loundry 1 Liter Pewangi Pelicin Pelmbut Pakaian

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 50.000

Sepatu Sneakers Sepatu Kerja Kuliah Travelling Sepatu Olahraga...

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 125.000

TSepatu Olahraga Badminton Pria VR3 Low / Sepatu Olahraga Outdoor

Beli di Shopee
Lavio Sepatu Pria Wanita Unisex Safety Boots High Premium

Rp 225.000

Lavio Sepatu Pria Wanita Unisex Safety Boots High Premium

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 72.000

Sepatu Lari Pria Navy Lis Stabilo Sneaker Olahraga Running Pria wanita Terbaru

Beli di Shopee
produk

Rp 109.540

Sepatu pria low - top, cocok untuk olahraga, lari, santai dan basket.

Beli di Shopee
produk

Rp 100.000

Baju Olahraga Lari Jersey Running Pria Anti UV By Azeesport

Beli di Shopee
produk

Rp 110.000

Singlet Atasan Olahraga/ Singlet Jersey Lari

Beli di Shopee