Kejadian itu membuat Hayam Wuruk berduka. Gajah Mada pun dapat tantangan dan cibiran di lingkungan istana Majapahit. Ambisinya buat jadiin Majapahit berkuasa malah bikin nama baik Hayam Wuruk dan Majapahit tercoreng.
Gajah Mada pergi dari lingkungan istana dan kemudian menghabiskan waktunya menjadi pertapa di Madakaripura, Probolinggo sebelum akhirnya meninggal pada tahun 1364.
Akhir Kisah Majapahit
Kematian Gajah Mada bisa dibilang berdampak secara tidak langsung ke kekuasaan Majapahit. Hilangnya sosok Mahapatih yang ambisius membuat negara bawahan Majapahit bertanya-tanya soal gimana nasib mereka. Tapi untungnya Hayam Wuruk masih bisa mempertahankan wilayah kekuasaannya dengan cara kerja sama, diplomasi dan perdagangan.
Ketika Hayam Wuruk tutup usia tahun 1389 di sinilah awal mula Majapahit mengalami kemunduran. Sebenarnya ada dua faktor utama Kenapa Majapahit bisa hancur. Yang pertama adalah adanya perang saudara, yang kedua adalah bangkitnya kerajaan-kerajaan Islam di nusantara.
Pertama:Â Dulu semasa hidupnya, Hayam Wuruk dianugrahi dua orang anak dari pernikahannya sama ratu Sri Sudewi. Hayam Wuruk punya anak perempuan yang bernama Kusumawardhani lalu sebelumnya Hayang Wuruk juga punya anak lelaki hasil hubungannya dengan seorang selir yang tidak diketahui namanya.
anak lelakinya itu bernama Bhre wirabumi. Saat masih hidup, Hayam Wuruk telah membagi kekuasaan di antara anak-anaknya ini. Kusuma Wardani menikah dengan dipimpin Wikramawardhana, memimpin istana barat Kerajaan Majapahit.
Sedangkan anak laki-lakinya, Bhre Wirabhumi memimpin istana Timur kerajaan Majapahit. ketika Hayang Huruk meninggal, kedua anaknya saling klaim soal Siapa yang berhak Jadi Raja tunggal Majapahit.
Kemudian mereka berdua akhirnya bertarung buat saling memperebutkan Tahta. Perang ini dikenal dengan nama perang regreg yang berlangsung tahun 1405 sampai 1406. Di perang saudara itu pihak brawirabumi kalah dan kepalanya dipenggal.
Gara-gara sibuk perang saudara kontrol Majapahit dengan negara-negara bawahannya pun jadi berkurang. Wikramawardhanaa akhirnya yang menjadi raja Majapahit menggantikan Hayam Wuruk. Setelah itu sebagian besar dari sejarah Majapahit cuma diisi perang saudara yang bikin kerajaan-kerajaan bawaannya satu-satu persatu melepaskan diri.
Faktor kedua adalah bangkitnya kerajaan Islam
Bangkitnya kerajaan Islam ini tidak lepas dari peranan Kesultanan Malaka. Kesultanan Malaka didirikan oleh Parameswara yang merupakan raja terakhir kerajaan Singapore yang runtuh akibat diserang Majapahit tahun 1398.
Kesultanan Malaka kemudian tumbuh menjadi daerah perdagangan penting dan berkuasa di Selat Malaka. Kerajaan Malaka lalu menjadi pelabuhan perdagangan internasional yang dikunjungi para pedagang dari Timur maupun barat.
Kerajaan ini juga mendapat dukungan dari Dinasti Ming Tiongkok yang berkuasa pada saat itu. Majapahit yang sibuk perang saudara tidak bisa mengantisipasi munculnya Kerajaan baru ini.
Kerajaan Malaka adalah kerajaan Islam kedua di daerah Asia Tenggara. pengaruh kerajaan ini kemudian meluas di Sumatera sampai ke jawa.
Pedagang Islam dari India kemudian menjalin kerjasama dengan penduduk pesisir Pulau Sumatera dan Jawa sehingga Islam juga Mulai menyebar. Negara bawahan Majapahit khususnya di Sumatera dan Jawa kemudian memandang kalau berhubungan dengan kerajaan Malaka lebih menguntung.
Hal ini menyebabkan banyak bawahan Majapahit melepaskan diri. Islam pun makin menyebar dan kerajaan kecil Islam mulai bermunculan salah satu ini adalah kerajaan Demak
Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah yang dalam sebuah catatan disebutin kalau dia adalah anak dari kertabumi yang bergelar Raja Brawijaya 5. Majapahit tahun 1468 Majapahit terbagi dua yaitu pemerintahan di Daha bekas ibukota Kerajaan Kediri dan di Trowulan ketika kertabumi terbunuh dalam perang saudara tahun 1478
Demak kemudian misahin diri dari Majapahit 3 tahun kemudian kerajaan Islam Demak berdiri. Tahun 1527, pasukan kerajaan Demak kemudian menghancurkan Daha ibukota Majapahit. Parah bangsawan Majapahit kemudian melarikan diri ke Pulau Bali dan akhirnya kerajaan Demak berkuasa di sebagian besar pulau Jawa dan menutup sejarah kerajaan Majapahit.