Sejarah Kampung Adat Tamkesi, Pusat Kerajaan Biboki

Masyarakat di Kampung Adat Tamkesi merupakan bagian dari Klan Usboko dalam Suku Dawan atau yang dikenal sebagai Atoin Meto dalam bahasa setempat, yang bermukim di wilayah Pulau Timor bagian Barat.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Pada awalnya, penduduk di kampung adat Tamkesi hidup nomaden, sering berpindah-pindah dari sekitar pantai Oepuah, hingga akhirnya menetap di wilayah Gunung Kembar Tapenpah dan Oepuah. Oepuah dianggap sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan, sementara Tapenpah diidentifikasi sebagai simbol kekuatan.

Di kampung adat Tamkesi, timbangan keramat besi tnais menemukan titik keseimbangan dan dianggap sebagai pusat bumi oleh penduduk setempat, sehingga lokasi ini dinamakan Tamkesi.

Dalam bahasa Dawan, Tamkesi memiliki arti bahwa sudah terikat kuat pada porosnya dan kokoh, sehingga Tamkesi dijadikan sebagai pusat kerajaan Biboki.

- Advertisement -
Kampung Adat Tamkesi
Suasana kampung yang sepi

Tamkesi dulunya menjadi pusat Kerajaan (Sonaf) Biboki. Sebelum pindah ke Tamkesi, Sonaf Biboki berada di Desa Oepuah (daerah Wini) yang disebut “Kolan Ha Siun Ha”. Telah ada enam orang raja yang menempati Sonaf Tamkesi.

Kampung Adat Tamkesi terletak di puncak dua gunung batu, yaitu Tapenpah dan Oepuah, yang melambangkan dualisme kosmis alam ini, seperti feto-mone (wanita dan laki-laki), olif-tataf (adik-kakak), Timur-Barat, dan Utara-Selatan.

Dualisme ini menjadi dasar yang menggambarkan bentuk di bumi. Bagian Barat disebut Oepuah, yang berarti air berpinang dan diidentifikasi sebagai mone, yaitu laki-laki atau jantan. Sedangkan bagian Timur disebut Tapenpah, yang berarti penjaga alam, melambangkan sisi laki-laki.

- Advertisement -

Kampung Adat Tamkesi

Tapenpah juga memiliki arti melihat dunia, karena dari atas dua bukit ini, kita dapat melihat seluruh tanah Biboki, bahkan sampai ke laut Sawu dan tasi mone (laut selatan).

Tapenpah juga dianggap sebagai pusat peribadatan yang paling kudus. Dalam situasi-situasi sulit seperti kelaparan, penyakit, kekeringan, dan lain sebagainya, masyarakat akan datang dan beribadat di tempat ini. Mereka membawa korban berupa seekor babi putih atau kambing putih untuk dikorbankan di atas tempat ini sebagai upaya penyucian dosa.

- Advertisement -
Baca Juga :  Mengenal Tongkonan Layuk, Pusat Kekuasaan Masyarakat Toraja di Masa Lalu

Gunung Oepuah sebenarnya adalah tubuh gunung Soanmahole dengan ketinggian 1945m. Di bagian paling punggung Oepuah terdapat istana Koko. Dekat Sonaf (istana) dari Koko (Raja Biboki), terdapat tempat suci yang disebut Neno Biboki dan Funan Biboki, yang artinya ‘Langit Biboki atau Matahari Biboki dan Bulan Biboki’.

Kampung Adat Tamkesi
Kampung Tamkesi menarik karena terletak di sebuah lembah yang menghadap langsung ke gunung Soanmahole dan bukit Taitoh yang indah.

Menurut kepercayaan setempat, tempat ini dapat diartikan sebagai surga Biboki. Di depan surga Biboki, terdapat altar berupa lempengan batu yang besar sebagai tempat persembahan.

Kampung Adat Tamkesi terletak di Desa Tautpah, Dusun III Usboko, Kecamatan Boboki Selatan, Kabupaten TTU. Wilayahnya berbatasan dengan Desa Tautpah dan Sapaen di Utara, Oekopa dan Oerinbesi di Timur, Téba di Selatan, serta Tokbesi di Barat. Secara astronomis, kampung Tamkesi terletak pada garis lintang Selatan 9° 19’ 36.43” dan garis bujur Timur 124° 44’ 46.42”.

- Advertisement -