Pesona Pantai Batu Beranak Mauembo Nangaroro dengan Tebing Batu yang Tersusun Rapi

Pantai merupakan salah satu tempat pilihan bagi banyak orang. Selain sebagai media pelepas penat. Pantai juga merupakan tempat yang nyaman untuk berbagi bahagia bersama keluarga dan sahabat terdekat. 

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Pantai merupakan salah satu tempat pilihan bagi banyak orang. Selain sebagai media pelepas penat. Pantai juga merupakan tempat yang nyaman untuk berbagi bahagia bersama keluarga dan sahabat terdekat.

Kabupaten Nagekeo tidak hanya menyimpan wisata budaya dan sejarah. Namun disisi lain ternyata menyimpan banyak objek wisata alam yang bakal menyedot perhatian pengunjung. Salah satunya ialah keindahan Pantai Batu Beranak Mauembo yang berada di Desa Tonggo, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo.

Pantai Batu Beranak
Anda dapat bermain perahu di lepas pantai yang tenang. IST

Disebut Pantai Batu Beranak oleh masyarakat setempat karena karakteristik pantai ini lebih didominasi tebing-tebing batu yang tersusun rapi. Disetiap pergantian musim, batu-batu tersebut akan mengalami perubahan bentuk secara alami.

- Advertisement -

Tidak hanya itu, pantai yang berlatarkan Tanjung Uta Pusu ini memiliki air laut yang jernih dan nada deburan ombak menghantam batu karang. Selain itu di pantai ini juga memiliki sebuah Kapal Torpedo milik Jepang.

Pantai Batu Beranak
Pantai ini cukup sepi, jadi cocok buat kamu yang mencari kenyamanan. IST

Menurut cerita masyarakat sekitar bahwa kapal tersebut di bom oleh sekutu pada masa perang dunia kedua dan akhirnya karam di pantai ini. Untuk berkunjung sekedar mengabadikan momen kapal karam ini kita bisa menggunakan jasa perahu motor dengan jarak tempuh 20 meter dari bibir pantai.

Untuk berkunjung ke pantai ini kita bisa gunakan kendaraan motor atau mobil, kurang lebih 12 km atau 45 Menit dari Kota Kecamatan Nangaroro. 

Artikel ini dibuat oleh Sahabat DIMENSI INDONESIA, FINISIUS VETO GU (ITEN ART). Isi artikel sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Kamu juga dapat mengirimkan tulisan di LINK INI.
Baca Juga :  Menapaki 1000 Anak Tangga Menuju Zaman Prasejarah
- Advertisement -