Bagi siapa pun yang datang ke Banyuwangi melalui jalur utara, Grand Watudodol adalah sambutan pertama yang tak terlupakan. Terletak di Kecamatan Kalipuro, hanya sekitar 15 menit dari Pelabuhan Ketapang, Grand Watudodol—atau yang akrab disebut GWD—menawarkan panorama pantai dengan nuansa alami dan sarat sejarah.
Nama “Watudodol” sendiri berasal dari sebuah batu besar yang berdiri tegak di pinggir jalan raya, berbentuk menyerupai dodol. Konon, batu tersebut sudah ada sejak zaman Belanda dan dianggap keramat oleh masyarakat sekitar. Kini, keberadaan batu tersebut menjadi ikon dari kawasan ini, seakan menjadi gerbang simbolis bagi Travelers yang memasuki Banyuwangi dari arah utara.
Pantai Grand Watudodol bukan hanya tempat beristirahat, tapi juga surganya pecinta laut. Kawasan ini telah berkembang menjadi destinasi wisata bahari dengan fasilitas lengkap seperti snorkeling, diving, banana boat, dan jetski. Kejernihan air laut serta ragam biota bawah laut membuat GWD juga dijuluki sebagai “gerbang menuju surga bawah laut Banyuwangi”.
Bagi pemula, tersedia jasa pemandu lokal yang siap menemani saat snorkeling maupun menyelam. Selain itu, tempat ini juga menjadi pintu masuk menuju Bangsrings Underwater dan Pulau Tabuhan melalui jalur laut. Banyak wisatawan yang memilih GWD sebagai titik awal sebelum melanjutkan petualangan bahari mereka.
Tak hanya lautnya yang menggoda, Grand Watudodol juga punya nilai sejarah. Di kawasan ini terdapat monumen perjuangan yang mengabadikan pertempuran sengit antara pejuang kemerdekaan melawan penjajah. Menikmati keindahan alam sambil mengenang jejak sejarah membuat pengalaman di sini jadi lebih bermakna.
Sore hari adalah waktu terbaik untuk menikmati suasana di GWD. Langit keemasan yang perlahan berubah jingga akan memantulkan cahaya indah di permukaan laut, memberikan momen tenang untuk melepas lelah.