Nasu cemba. Sup daging khas masyarakat Kabupaten Enrekang ini memang tak sefamiliar coto Makassar, sop konro, pallubasa. Namun menu ini patut kamu coba.
Hidangan Nasu Cemba menjadi salah satu kuliner legendaris khas Kabupaten Enrekang, sebuah daerah di Sulawesi Selatan. Sajian ini tergolong istimewa karena biasanya hanya dihidangkan pada saat momen hajatan, pesta atau kunjungan tamu khusus.
Nasu cemba berasal dari bahasa daerah setempat. Nasu berarti masakan dan cemba berarti daun cembaa. Bentuk daun cemba seperti meniran namun tangkainya berduri.
Tumbuhan ini tumbuhan endemik di Kabupaten Enrekang, dan banyak tumbuh liar di pekarangan warga.
Kabupaten Enrekang berjarak sekitar 230 kilometer dari Kota Makassar bertentangga dengan wilayah Kabupaten Tana Toraja. Bahan utama nasu cemb-a adalah daging sapi yang masih melekat di tulang iga. Bahan utama ini dimasak hingga dagingnya empuk.
Proses masaknya biasanya menggunakan kayu bakar. Kemudian setelah rebusan daging mulai empuk ditambahkan dengan bumbu atau rempah khusus yang sudah dihaluskan dan ditumis. Juga dimasukkan lengkuas dan serai yang sudah dimemarkan. Juga parutan kelapa sangrai atau batte kaluku.
Bahan khas tentu saja daun cemba yang masih muda. Daun cemba ini selain menghilangkan aroma amis juga memberikan sensasi rasa asam yang khas.
Nasu Cembaa ini biasanya disajikan hangat dengan irisan jeruk nipis dan sambel. Juga ditemani seporsi nasi putih hangat dan irisan bawang goreng. Tertarik mencoba?