Liang Bua, Rumah Manusia Modern Sepuluh Ribu Tahun Silam

Kehidupannya berada pada akhir Zaman Pleistosen sebelum kedatangan manusia modern di Flores.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Namun asumsi dari kelompok ahli ini tampaknya harus dikaji ulang dan direvisi, karena mereka memandang sosok Homo floresiensis dari aspek anatomi fisik dan berdasar pada komparasi etnologi tanpa melihat temuan konteks temuan tersebut dari kajian arkeolgis, geologis, geologis, maupun stratigrafis…” Jatmiko berpendapat.

Tapi yang jelas Mama Flo dan kawanannya di Liang Bua ini hidup pada 100.000 hingga 60.000 tahun yang lalu, atau kehidupannya berada pada akhir Zaman Pleistosen sebelum kedatangan manusia modern di Flores. Sebelum mereka menetap di Liang Bua, diyakini sebagai makhluk penjelajah, berpindah, berburu, meramu, dan mengumpul makanan.

Dugaan bahwa Homo floresiensis adalah manusia modern yang pola hidupnya sudah menetap (bertempat tinggal), bertani dan mengenal peternakan (domestikasi) tampaknya tidak masuk akal karena tidak ada bukti-bukti yang mendukung, apalagi dikatikan dengan manusia yang masih hidup sekarang,” lanjutnya.

- Advertisement -

Berdasarkan analisis batu, Homo floresisensis punya kemiripan dengan gaya hidup manusia modern yang menempati Liang Bua setelahnya. Perbedaannya terletak pada pemilihan batu yang lebih digunakan mereka berasal dari tufa kersikan, sedang manusia modern menggunakan batu riang.

Kemudian secara penggunaan api, manusia katai ini lebih sedikit menciptakan api daripada manusia modern, berdasarkan jejak penggunaan api yang ditemukan.

Baca Juga :  Sejarah Masjid Kuno Bayan Beleq, Masjid Pertama di Pulau Lombok
- Advertisement -