Kisah Tari Suanggi, Roh Jahat yang Mengancam Manusia

Papua lebih dikenal sebagai daerah yang sangat kental dengan kepercayaan magis. Tak terkecuali dengan Papua Barat, yakni Tari Suanggi sebagai bentuk kepercayaan untuk mengusir roh jahat (Kapes). 

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Tari suanggi sendiri berawal dari kisah seorang suami yang ditinggal mati istrinya, yang mana diketahui bahwa istrinya tersebut menjadi korban makhluk anggi-anggi (jadi-jadian).

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, suanggi merupakan roh jahat yang belum mendapat kenyamanan di alam baka. Sehingga roh jahat tersebut kemudian akan merasuki tubuh seorang wanita.

Gerak Tari Suanggi

Dikutip dari beberapa situs menyebutkan bahwa dalam kepercayaan masyarakat setempat, Suanggi adalah sebutan untuk orang yang meninggal karena masih memiliki janji yang belum ditepati, sehingga belum mendapatkan kenyamanan di alam baka. Bahkan arwah orang tersebut bisa mengancam nyawa yang masih hidup.

- Advertisement -

Setiap gerakan yang dilakukan lebih menyerupai aktivitas dukun atau orang dengan kekuatan magis yang akan menyembuhkan penyakit. Busana yang dikenakan para penarinya merupakan pakaian adat daerah setempat. Tarian ini hanya ditampilkan ketika ada seorang warga yang meninggal dunia dan tidak ditampilkan di pentas seni.

Salah satu media yang bisa membuat roh jahat ini merasuki tubuh seseorang adalah sisa makanan yang tidak dihabiskan. Selain itu, roh jahat ini juga dipercaya akan merasuki seseorang yang makan sendirian di hutan.

Tari Suanggi
Tari Suanggi. INT

Perempuan yang meninggal karena melahirkan anaknya merupakan salah satu kriteria arwah yang akan menjadi kapes atau roh jahat yang kemudian menjelma sebagai Suanggi.

- Advertisement -

Masyarakat di Papua Barat menyebut arwah perempuan yang meninggal karena melahirkan ini dalam beberapa istilah, yaitu kapes fane dan kapes mapo. Tetapi, pada dasarnya istilah tersebut berarti roh jahat.

Menurut cerita-cerita yang berkembang di tengah masyarakat Papua, roh-roh jahat ini bisa digunakan untuk mencelakakan orang lain yang tidak disenangi. Sebab, roh jahat ini bisa membuat orang yang dirasukinya menjadi sakit, kurus, kemudian meninggal.

Baca Juga :  Peo, Lambang Kesatuan dan Kemandirian Masyarakat Adat Nagekeo

Apabila telah jatuh korban seperti ini, para tetua adat akan melakukan ritual tertentu untuk mencari tahu siapa si perempuan suanggi ini. Setelah berhasil diketahui, perempuan tersebut akan dibunuh, entah dipukul atau dipaksa minum racun akar tuba.

- Advertisement -

Kemudian, perutnya akan dibedah untuk melihat apakah ada keanehan dalam perutnya. Konon, apabila perempuan tersebut memang Suanggi, ia akan memiliki dua empedu. Kepercayaan ini masih sangat eksis dan dipercaya oleh masyarakat setempat.

- Advertisement -
WhatsApp Icon Dimensi Indonesia Hadir di WhatsApp Channel Follow