Kerajaan Larantuka dan Kedatangan Bangsa Portugis 

Kerajaan Larantuka adalah salah satu kerajaan di Indonesia yang pernah menguasai hampir seluruh wilayah Nusa Tenggara. Kerajaan ini sudah ada sejak abad 13 M.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Salah satu tradisi keagamaan yang diwariskan oleh Portugis hingga kini adalah perarakan Patung Tuan Ma (Sang Reinha Rosari) dengan suasan duka cita mengelilingi kota Larantuka yang dilaksanakan pda Pekan Suci Jumat Agung.

Kerajaan Larantuka
Larantuka, Kota Maria

Bagi orang Larantuka, prosesi Jumat Agung adalah prosesi mengarak Patung Tuan Ma yang berduka mengantar Jenazah (dalam bentuk patung) Yesus ke pemakaman. Sepanjang jalan para anggota ikatan persaudaraan gereja menyanyikan lagu-lagu pujian dalam bahasa Portugis.

- Advertisement -

Misi Portugis di Solor

Dalam usaha mencari negeri penghasil rempah-rempah pada peralihan abad ke-15 dan abad ke-16, kapal-kapal dagang Portugis sampai di kepulauan Nusa Tenggara. Di dalam kapal-kapal itu membawa juga misionaris-misionaris Katolik yang dengan dukungan resmi Raja Portugal untuk mewartakan Katolik di tempata tujuan dimana kapal-kapal itu singgah.

Tahun 1556 Pater Antonio Taveira,OP, telah membaptis 5000 orang di Pulau Timor dan sebagian di Flores Timur. Baru pada tahun 1561 usaha misi di wilayah ini mulai ditangani lebih serius oleh misionaris-misonaris Ordo Diminikan. Maka mulailah apa ynag disebut “Misi Solor” di wilayah Nusa Tenggara Timur, karena Ordo ini megambil pusat kegiatannya di Pulau Solor.

Barang dagangan yang sangat diincar oleh para pedagang di Nusa Tenggara Timur ialah cendana di Pulau Timor. Para pedagang Portugis itu menemukan sebuah pelabuhan yang aman di Solor, dekat Desa Lohayong saat ini.

- Advertisement -

Portugis dapat masuk ke daerah Solor dan Timor, ketika Portugis menundukakan Malaka pada tahun 1511, mereka mengetahui adanya potensi perdagangan kayu cendana dari banyak pedagang Gujarat, Bengali, dan Arab di daerah tersebut. Pada tahun 1561, tibalah tiga misionaris Dominikan yang pertama di Solor, yakni Pater Antonio da Cruz, Pater Simao de Cagas dan Bruder Alexio. Mereka Tinggal bersama dengan para pedagang Portugis.

Baca Juga :  Sejarah Letusan Gunung Tambora 1815

Hubungan mereka dengan penduduk setempat sangat baik. Pekerjaan mereka yang pertama ialah mendirikan rumah tinggal dan gereja. Pewartaan iman Katolik di Solor oleh para misionaris Portugis ini dilakukan dengan cara yang khas, yaitu inggal di tengah masyarakat selama satu bulan dan membaptis masyarakat setempat dengan harapan agar masyarakat yang telah dibaptis terikat dengan Gereja dan berada dibawah kendali Portugis.

- Advertisement -