Terdapat sesuatu yang luar biasa dari semua perjalanan panjang manusia. Sampai detik ini masih menjadi misterius. Entah nyata ataupun tidak, namun berdasarkan temuan para peneliti adalah membuktikan dan menciptakan rasa was-was untuk semua manusia. Apakah berlebihan bahwa Ebu Gogo adalah hobbit yang mengerikan dan berada di sekitar hutan kita?
Uniknya berada di pulau Flores. Ebu Gogo dikatakan sebagai makhluk mirip manusia kecil namun menakutkan. Perawakannya yang kecil membuat mereka dikenal sebagai Hobbit di kehidupan nyata. Masyarakat Nage telah menceritakan kisah Ebu Gogo secara turun-temurun. “Ebu” artinya “nenek”, dan “gogo” artinya “orang yang memakan apa saja”.
Dikatakan, Ebu Gogo memiliki nafsu makan yang hampir tidak pernah terpuaskan. Menculik dan memakan anak-anak dan bayi manusia. Diisukan Ebu Gogo tak pandai membuat api sehingga mereka memakan segala sesuatu mentah-mentah, termasuk sayur dan daging.
Ebu Gogo dianggap sebagai makhluk yang sangat tidak menyenangkan dan rakus, mereka memilik dua kaki yang dinobatkan sebagai pelari cepat.
Ciri khas mereka memiliki wajah lebar dengan hidung lebar dan rata, mulut besar, dan banyak rambut di tubuhnya. Ebu Gogo juga digambarkan memiliki perut buncit, telinga menonjol, gaya berjalan agak canggung, serta lengan dan jari yang relatif panjang.
Ebu Gogo perempuan rupanya memiliki payudara yang sedikit menggantung bahkan dapat menutupi bahunya. Salah satu ciri dari makhluk legendaris ini adalah kemampuannya dapat menelan sesuatu secara utuh termasuk anak anjing, anak babi, dan anak kecil.
Meskipun Ebu Gogo menggunakan bahasanya sendiri, mereka juga bisa menirukan kata-kata manusia juga seperti burung beo. Menurut cerita, penduduk Nage hidup berdampingan dengan Ebu Gogo sudah berlangsung selama bertahun-tahun.
Dalam upaya untuk mengenal mereka, masyarakat Nage turut mengundang mereka ke pesta dan perayaan. Mulanya hal ini baik-baik saja. Namun sampai pada suatu waktu Ebu Gogo mulai serakah, mencuri hasil panen dan membunuh ternak bahkan mulai menculik anak-anak penduduk.
Karena aktivitas mereka yang merusak dan agresif, Ebu Gogo diusir jauh ke dalam hutan dan dibunuh oleh manusia. Namun, diperkirakan ada satu pasangan yang selamat, dan diyakini bersembunyi dari manusia untuk berkembang biak di kemudian hari. Populasinya diyakini mulai menurun dengan cepat setelah kedatangan Portugis dan Belanda pada abad ke-17.
Ebu Gogo Spesies Manusia Kuno
Pada tahun 2003 silam, sisa-sisa kerangka makhluk hominin yang sampai sekarang belum diketahui telah ditemukan di pulau Flores. Selain itu, dengan nama ilmiah Homo floresiensis, spesies ini juga dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai “hobbit”.
Dengan memeriksa kerangka tersebut, para ilmuwan dapat memastikan bahwa Homo floresiensis mampu menggunakan api, peralatan sederhana, dan bahkan memiliki bahasa sendiri dan memiliki bagian otak yang menunjukkan tingkat kecerdasan sama dengan manusia modern.
Homo floresiensis sangat mirip kera, dengan kepala menonjol ke depan dan lengan serta kaki lebih mirip kera dibandingkan manusia. Namun, spesies ini jelas berkaki dua, dan juga menunjukkan banyak atribut kemiripannya dengan manusia.