Ritual Pha Bhada Ti’i To Waja Na, Tradisi Damai Masyarakat Nagekeo

Pha Bhada Ti’i To Waja Na menjadi simbol harapan, mengingatkan kita bahwa meskipun perbedaan bisa memicu konflik, sikap saling memaafkan dan berkompromi adalah kunci untuk hidup rukun dalam masyarakat yang beragam.

Nagekeo yang Tak Banyak Orang Tahu, Temukan di Edisi Spesial Ini!

Temukan kekayaan budaya, adat istiadat, sejarah, wisata, dan kuliner khas Nagekeo melalui Majalah Digital Dimensi Indonesia. Dikemas secara menarik dengan pendekatan ilmiah yang ringan.
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia! Selengkapnya
X

Di Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, masyarakat masih memegang teguh adat dan tradisi dalam menyelesaikan sengketa. Salah satu ritual yang dijalankan adalah Pha Bhada Ti’i To Waja Na, yang berarti “sembelih kerbau dan ganti rugi dalam adat.”

Ritual ini tidak hanya menjadi sarana penyelesaian konflik antar suku, tetapi juga simbol perdamaian dan penguatan nilai-nilai kebersamaan di tengah masyarakat yang beragam.

Sejarah dan Makna Ritual Pha Bhada Ti’i To Waja Na

Ritual Pha Bhada Ti’i To Waja Na telah ada sejak lama dalam budaya masyarakat Nagekeo. Tradisi ini lahir akibat  berbagai konflik yang muncul antara suku-suku yang sering kali memerlukan mediasi untuk mencapai kesepakatan damai.

- Advertisement -

Dalam konteks budaya Nagekeo, penyembelihan kerbau bukan sekadar aksi fisik, melainkan proses sakral yang dianggap dapat mensahkan perjanjian damai. Selain itu, penyembelihan kerbau menunjukkan pertanggungjawaban dan keseriusan kedua pihak untuk saling menghormati dan berkomitmen menjaga kedamaian.

Proses Pelaksanaan Ritual

Pada awal Juni lalu, ritual Pha Bhada Ti’i To Waja Na dilaksanakan oleh warga Kampung Watugase, Kelurahan Ratongamobo, sebagai upaya untuk menyelesaikan konflik antara Suku Wolowea dan Suku Dhe.

Proses pelaksanaan ritual ini dimulai dengan sebuah musyawarah antara kedua belah pihak, di mana mereka mendiskusikan syarat-syarat perdamaian. Setelah mencapai kata sepakat, ritual pun dimulai dengan upacara pembukaan yang melibatkan ketua suku, tetua adat, serta tokoh masyarakat lainnya.

- Advertisement -

Puncak dari ritual ini adalah penyembelihan kerbau, yang dilakukan di depan semua pihak yang terlibat. Kehadiran perwakilan dari Pemerintah menandakan dukungan resmi terhadap tradisi ini. Setelah penyembelihan, kedua belah pihak kemudian menandatangani berita acara perdamaian yang menegaskan komitmen mereka untuk hidup berdampingan secara damai.

Baca Juga :  Filosofi Baju Pokko, Pakian Adat Toraja yang Kayak Akan Simbol dan Makna

Ritual ditutup dengan penyampaian rasa terima kasih dan permohonan maaf dari kedua pihak. Momen ini menjadi sangat emosional, mengingat pentingnya saling memaafkan dalam budaya Nagekeo. Kesepakatan ini tidak hanya menyudahi sengketa, tetapi juga memperkokoh tali persaudaraan dan harmoni di antara masyarakat.

Nilai-nilai Budaya dalam Ritual

Ritual Pha Bhada Ti’i To Waja Na bukan sekadar solusi terhadap sengketa, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kehidupan yang luhur. Kebersamaan, toleransi, dan rasa hormat merupakan prinsip-prinsip yang terus diperkuat melalui proses ini.

- Advertisement -

Melalui ritual ini, masyarakat Nagekeo belajar bahwa penyelesaian konflik bukan hanya tentang adu argumen tetapi lebih kepada pengertian dan saling menghargai.

Kegiatan ini juga berfungsi sebagai pengingat bagi generasi muda tentang pentingnya tradisi dan adat. Dalam dunia yang semakin modern, di mana banyak tradisi dapat terlupakan, Pha Bhada Ti’i To Waja Na memberi makna baru tentang bagaimana budaya lokal tetap relevan dan berperan dalam menciptakan lingkungan sosial yang harmonis.

Mempertahankan Tradisi untuk Perdamaian

Ritual Pha Bhada Ti’i To Waja Na menjadi contoh yang jelas bagaimana masyarakat Nagekeo berupaya menjaga ketenteraman dalam hidup bersama. Dengan melestarikan tradisi ini, mereka tidak hanya mendamaikan suku-suku yang bersengketa tetapi juga membangun landasan kuat bagi hubungan yang saling menghormati dan rukun.

Dalam situasi modern yang sering kali penuh dengan konflik dan gesekan, praktik seperti ini menjadi semakin penting untuk dipertahankan. Melalui upaya kolektif untuk meneruskan tradisi ini, masyarakat Nagekeo menunjukkan bahwa perdamaian bukan hanya tujuan akhir, melainkan proses yang harus dihargai dan dijalani bersama.

SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 79.000

Baju Kaos Keren: Rakyat Biasa

Beli di Shopee
Toner Badan Saptadasa Glycolic Toning Solution Exfoliating Toner (AGET 250ML)

Rp 79.000

Bajo Kaos Anime One Piece: Zoro

Beli di Shopee
Holly Fashion♛ BR016 BH Bra sport Push Up

Rp 79.000

Baju Kaos Anak Gunung: Jejak Explorer

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 143.560

TORCH Shibata 2 Liter Tas Selempang Bahu Pria Wanita Unisex Ringan Anti Air

Beli di Shopee
Parpum Loundry 1 Liter Pewangi Pelicin Pelmbut Pakaian

Rp 15.300

Parpum Loundry 1 Liter Pewangi Pelicin Pelmbut Pakaian

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 50.000

Sepatu Sneakers Sepatu Kerja Kuliah Travelling Sepatu Olahraga...

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 125.000

TSepatu Olahraga Badminton Pria VR3 Low / Sepatu Olahraga Outdoor

Beli di Shopee
Lavio Sepatu Pria Wanita Unisex Safety Boots High Premium

Rp 225.000

Lavio Sepatu Pria Wanita Unisex Safety Boots High Premium

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 72.000

Sepatu Lari Pria Navy Lis Stabilo Sneaker Olahraga Running Pria wanita Terbaru

Beli di Shopee
produk

Rp 109.540

Sepatu pria low - top, cocok untuk olahraga, lari, santai dan basket.

Beli di Shopee
produk

Rp 100.000

Baju Olahraga Lari Jersey Running Pria Anti UV By Azeesport

Beli di Shopee
produk

Rp 110.000

Singlet Atasan Olahraga/ Singlet Jersey Lari

Beli di Shopee