Cukup sulit menemukan masjid yang satu ini. Letaknya yang berada tepat ditengah pemukiman penduduk dan diapit gedung tinggi disekitarnya menyembunyikan keagungan bangunan ini. Beruntung suara azan tiba-tiba berkumandang.
Ya, Masjid Assaid namanya. Letaknya di Jalan Lombok, Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. O ya, tahuka kamu bila masjid ini merupakan masjid Arab tertua di Indonesia?! Hal itu diperkuat dengan adanya No. Reg. 581 dilindungi Oleh RI nomor 5 Tahun 1992 tentang cagar budaya yang akan kamu temukan tertempel di pintu masuk masjid.
Arsitektur bangunannya pun masih sama seperti sejak awal pembangunannya. Begitu masuk ke area masjid, kamu akan disambut dengan sebuah menara yang menujang tinggi. Panggilan untuk menunaikan sholat terdengar lantang hingga puluhan meter dari menara tersebut.
Kamu juga tak perlu khawatir tentang lokasi parkir kendaraan. Area masjid ini cukup luas yang setenganya disediakan sebagai tempat kendaraan. Hal itu penting mengingat jalan lombok selalu padat dengan kendaraan dan cukup sempit.
Masjid ini dibangun dengan beton yang kokoh, gaya arsitektur Arab dengan jendelah jeruji gaya kolonial masih dapat kita temui. Dinding yang membatasi area masjid dengan gedung disekitanya terliat begitu tua ditumbuhi lumut dan tak rata. Mungkin itu bekas pembongkaran bagunan yang dibiarkan.
Berpindah ke bagian belakang masjid, terdapat bangunan yang diperuntukan sebagai tempat tinggal. Hanya bangunan ini yang baru, namun tidak mengurangi kemolekan masjid ini, kok. Masuk ke ruang ibadah utama, kamu akan menemukan empat pilar penopang kuba yang tepat berada di tengah bangunan.
Masjid ini mungkin tak semegah masjid lainnya, namun bentuk dan interior bangunan tetap sama. Tulisan kaligra ayat-ayat Allah terlukis dengan indah disekeliling dinding dan langit-langit. Suasana yang tenang membuat kamu dapat beribadah dengan khusyuk.
Nah, bila kamu ingin menikmati makanan khas timur tengah seperti nasi kabuli, kari kambing, datanglah ke masjid ini. Namun, makanan ini disajikan hanya di Bulan Ramadhan pada hari tertentu saja.
Sejarah Masjid
Pada tahun 1900-an Pedagang Arab yang datang ke Makassar menjadi pelpor berdirinya masjid ini. Atas inisiatif Sayyid Ali bin Abdurrahman Syihab pembangunan masjid ini pun dimulai pada 1905 diatas lahan seluas 18×25 meter dan rampung pada dua tahun kemudian.
