Tanpa disangka, kerbau kecil berhasil memenangkan adu kerbau tersebut. Kerbau lawan tumbang dengan luka di bagian perut. Hal itu tentunya menjadi tanda tanya yang besar. Banyak orang yang terlambat menyadari trik yang diusulkan cadiak pandai orang minang tersebut.
Rahasia kemengan ternyata terletak pada inang yang dipasang di tanduk kerbau. Kerbau kecil yang masih erat menyusu sengaja dipisahkan dengan ibunya. Sehingga ketika bertemu kerbau lawan, kerbau kecil ini akan mencari-cari susu. Inang yang terpasang di tanduknya kemudian menggores perut kerbau lawan.
Kisah tambo ini juga dijumpai dalam Hikayat Raja-raja Pasai dan juga menyebutkan bahwa kemenangan itu menjadikan negeri yang sebelumnya bernama Periangan (Pariangan) menggunakan nama tersebut. Selanjutnya penggunaan nama Minangkabau juga digunakan untuk menyebut sebuah nagari, yaitu Nagari Minangkabau, yang terletak di Kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Asal Usul Minangkabau Menurut Catatan Sejarah
Cerita adu kerbau tersebut diperkirakan terjadi pada serangan kerajaan Majapahit ke Minangkabau. Dalam catatan Negarakertagama (1365), ditemukan istilah Minangkabwa, merujuk pada satu kerajaan Melayu yang pernah ditaklukannya.
Dalam catatan lain juga ditemukan istilah Mi-nang-ge-bu yang juga diperkirakan merujuk pada kerajaan Minangkabau. Yaitu pada catatan Tawarikh Ming (1405), dimana masa itu kerajaan minangkabau sempat mengirim utusan pada Kaisar Yongle di Nanjing.
Bahkan, bukti sejarah di abad keenam sempat menyinggung nama Minangkabau. Dalam Prasasti Kedukan Bukit (682) disebutkan bahwa Dapunta Hyang, pendiri kerajaan Sriwijaya, pernah bertolak dari Minanga. Di baris lain ditemukan istilah Minangatamvan, yang dipercayai sebagai kerajaan Minangkabau.
Catatan ini kemudian menjadi bukti kuat keberadaan dan eksistensi kerajaan minangkabau masa dahulu. Meskipun yang lazim diceritakan adalah kisah adu kerbau, sebagaimana tertulis dalam tambo.