Di antara beragam minuman tradisional yang berasal dari Nusantara, bir pletok dari Betawi memiliki tempat yang cukup unik. Meski namanya menggunakan kata “bir”, minuman ini sama sekali tidak mengandung alkohol. Justru sebaliknya, bir pletok adalah minuman sehat berbahan dasar rempah-rempah yang sudah lama menjadi bagian dari tradisi masyarakat Betawi.
Minuman ini terbuat dari campuran jahe, lada, dan kulit kayu secang. Ketika diseduh, kayu secang memberikan warna kemerahan yang khas, sedangkan jahe dan lada memberi sensasi hangat serta sedikit rasa pedas. Cita rasa yang dihasilkan pun unik—manis dengan sentuhan pedas ringan, serta aroma harum yang menyegarkan.
Sejarah bir pletok bermula dari pengaruh budaya kolonial di masa penjajahan Belanda. Kala itu, orang-orang Belanda kerap menikmati minuman anggur atau wine saat merayakan acara-acara tertentu.
Melihat kebiasaan tersebut, masyarakat Betawi yang sangat menjaga nilai-nilai keagamaan, terutama larangan mengonsumsi alkohol, merasa perlu untuk menciptakan alternatif minuman serupa. Maka, lahirlah bir pletok—sebuah minuman yang tampak meriah, disajikan seperti bir, tetapi sepenuhnya bebas alkohol dan halal dikonsumsi.
Lihat postingan ini di Instagram
Tidak hanya sebagai pelengkap perayaan, pletok juga dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan. Kombinasi rempah-rempah di dalamnya diyakini mampu melancarkan peredaran darah, meredakan radang sendi, menghangatkan tubuh, mengatasi nyeri lambung, bahkan membantu meringankan migrain. Karena sifatnya yang menyehatkan, bir pletok kerap dijadikan minuman harian, terutama saat malam hari atau musim hujan.
Menariknya, minuman ini bisa disajikan dalam dua cara, baik dalam keadaan hangat maupun dingin. Ketika disajikan hangat, sensasi pedas jahe terasa lebih kuat dan cocok untuk menghangatkan badan. Sedangkan bila disajikan dingin dengan es batu, rasanya menjadi segar dan tetap mempertahankan keharuman serta kenikmatan khas rempah.
Kini, bir pletok tak hanya hadir di acara-acara budaya atau pesta rakyat Betawi, tetapi juga telah banyak dikemas secara modern dan dijual secara luas. Dengan cita rasa yang otentik dan manfaat yang nyata, bir pletok menjadi bukti bahwa tradisi lokal bisa bersanding dengan kebutuhan gaya hidup sehat masa kini. Minuman ini pun terus lestari, menyatukan warisan leluhur dan kekayaan rempah Indonesia dalam setiap tegukan.