6 Makanan Tradisional Tertua di Indonesia dan Nilai Sejarahnya

Makanan telah menjadi cermin sejarah dan budaya suatu bangsa. Di Indonesia, negara dengan kekayaan budaya yang luar biasa, makanan juga memiliki sejarah panjang yang mencerminkan keanekaragaman dan warisan kuliner yang kaya.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Dari hutan hujan Kalimantan hingga pesisir Jawa, Indonesia dipenuhi dengan beragam makanan yang telah ada selama berabad-abad. Kehadiran makanan ini bukan hanya soal selera, tetapi juga tentang bagaimana budaya dan sejarah telah menyatu dalam setiap suapan. Mari kita telusuri kembali masa lalu dan merasakan kenikmatan dari Makanan Tertua di Indonesia.

Di balik aroma harum dan cita rasa yang menggugah selera, ada cerita-cerita menarik tentang bagaimana makanan-makanan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Mulai dari persiapan hingga tradisi penyajiannya, setiap hidangan menyimpan makna mendalam dan sejarah yang unik.

Kami akan membawa Anda dalam perjalanan melintasi kuliner Indonesia yang klasik ini, mengungkapkan rahasia-rhasia yang telah terjaga selama berabad-abad. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi ‘6 Makanan Tertua di Indonesia’, mengungkapkan rahasia dan cerita di balik hidangan-hidangan klasik yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

- Advertisement -

6. Rendang

Makanan Tertua di Indonesia
Rendang. IMG: INDONESIA KAYA

Bagi orang Minang, rendang telah ada di meja makan mereka sejak zaman dahulu dan telah menjadi makanan wajib ada di acara adat dan hidangan keluarga. Sebagai masakan tradisi, kelezatan rendang diduga telah ada sejak orang Minang menggelar kegiatan adat untuk pertama kalinya. Kemudian kelezatan masakan ini berkembang ke kawasan serantau berbudaya Melayu . Karena itulah rendang kini dikenal luas di Sumatra dan Semenanjung Malaya.

Prof. Dr. Gusti Asnan Sejarawan Universitas Andalas menduga, rendang mulai tersebar luas sejak orang Minang mulai berlayar ke Malaka untuk berdagang sekitar awal abad ke-16.

Hal ini karena rendang kering sangat awet, tahan disimpan hingga berbulan lamanya. Rendang juga tercatat dalam kesusastraan Melayu klasik seperti Hikayat Amir Hamzah. Ini jadi bukatibukti bahwa rendang telah dikenal dalam seni masakan Melayu sejak 1550-an atau pertengahan abad ke-16.

- Advertisement -
Baca Juga :  Asal Usul Sate Payau, Kuliner Langka Kerajaan Kutai Martadipura yang Ada Sejak Abat ke-4

5. Papeda

Makanan Tertua di Indonesia
Papeda. IMG: KEMENDIKBUD

Papeda, sebuah makanan khas dari Suku Dani di Papua, telah mempertahankan keberadaannya selama berabad-abad dan merupakan salah satu contoh otentik dari warisan kuliner Indonesia. Dibuat dari tepung sagu murni yang diolah dengan air mendidih hingga mencapai tekstur kenyal dan lengket seperti lem, Papeda telah menjadi bagian penting dari budaya makan Suku Dani.

Tidak hanya rasanya yang unik, cara mengonsumsi Papeda juga menarik. Dengan menggunakan sumpit, adonan Papeda diputar dengan cepat hingga membentuk gulungan-gulungan terpisah. Proses ini memerlukan keterampilan khusus dan membuat pengalaman makan menjadi lebih menarik. Setelah Papeda terpisah, kemudian disajikan dalam piring dan diberi kuah ikan kuning yang melengkapi rasa dan aroma hidangan ini.

Papeda adalah salah satu contoh penting dari bagaimana makanan dapat menjadi bagian dari sejarah dan identitas budaya suatu komunitas. Dengan setiap suapan Papeda, kita merasakan sejumput sejarah dan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi di Papua. Makanan seperti Papeda memungkinkan kita untuk menjelajahi dan menghormati kekayaan budaya Indonesia yang kaya dan beragam.

- Advertisement -

4. Docang

Makanan Tertua di Indonesia
Docang. IDNTimes

Docang, sebuah makanan yang memiliki akar sejarah dalam masa walisongo, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kaya warisan kuliner Indonesia. Legenda yang berkembang menyebutkan bahwa docang pertama kali muncul saat Pangeran Rengganis mencoba meracuni para walisongo yang sedang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Dia menciptakan hidangan yang sekarang kita kenal sebagai docang dengan niat jahat, namun tak disangka, makanan tersebut justru memikat para wali dengan cita rasa yang gurih dan segar.

Docang adalah hidangan yang menggoda dengan cita rasa uniknya. Terbuat dari lontong, daun singkong, dan tauge yang disiram dengan kuah oncom yang segar, makanan ini menciptakan harmoni cita rasa yang menggugah selera. Kuah oncom memberikan sentuhan khas pada hidangan ini, memberikan rasa gurih yang lezat.

Baca Juga :  Loma, Kuliner Teristimewa Pulau Adonara

Kini, docang telah menjadi kuliner khas kota Cirebon, dan menjadi pilihan makanan yang sering disantap oleh masyarakat saat pagi atau malam hari. Keberadaan docang tidak hanya sebagai hidangan lezat, tetapi juga sebagai simbol dari perjumpaan budaya dan agama yang memperkaya keragaman Indonesia. Dengan setiap suapan docang, kita dapat merasakan sejarah dan keunikan budaya yang telah diwariskan dari masa lalu hingga saat ini.

- Advertisement -