14 Jenis Tari Tradisional di Sulawesi Selatan dan Maknanya

Tarian Ma'badong adalah tarian ritual yang menjadi bagian dari Rambu Solo, juga dikenal dengan sebutan upacara kematian.

Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia! Selengkapnya
X

10. Tari Paduppa Bosara

Paddupa Bosara merupakan tari yang berasal dari Sulawesi Selatan, yang dibawakan untuk menyambut tamu kehormatan. Tarian ini menggambarkan bahwa orang Bugis senantiasa menghidangkan Bosara sebagai tanda kesyukuran dan kehormatan saat kedatangan tamu.

Kata bosara sendiri merujuk kepada satu kesatuan utuh yang terbagi di dalam piring. Yang mana Piring tersebut di atasnya di beri alas berupa kain rajutan dari wol, kemudian di atasnya juga ditempatkan piring untuk tempat menyimpan kue dan tutup bosara.

11. Tari Pa’bitte Passapu

Tari Pa'bitte Passapu
Tari Pa’bitte Passapu

Tari Pa’bitte Passapu adalah tarian yang berasal dari adat Ammatoa Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Tari ini biasa dipertunjukkan untuk menjemput tamu adat atau pada suatu acara pernikahan.

- Advertisement -

Tarian ini merupakan pengganti kebiasaan kaum bangsawan Makassar di masa lalu yang gemar menyabung ayam saat masuknya Islam. Gerak tarian ini menggunakan sapu tangan (passapu) dengan gerakan seperti tengah menyabung ayam.

12. Tari Sere Bissu Maggiri

Tari Sere Bissu Maggiri
Tari Sere Bissu Maggiri

Tari yang berasal dari Sulawesi Selatan selanjutnya adalah Sere Bissu Maggiri. Tarian ini istimewa karena ditarikan oleh para Bissu, sebutan untuk kaum pendeta yang gendernya dipandang sebagai campuran laki-laki dan perempuan dalam masyarakat Bugis dari Sulawesi Selatan.

Tarian ini ditampilkan oleh 12 orang bissu dengan tujuh ragam gerak yang memiliki aura magis. Hal ini karena awalnya tarian ini merupakan tari untuk memanggil roh yang kemudian berkembang menjadi tarian penyambutan raja-raja dan tamu agung di istana Kerajaan Bone.

- Advertisement -

13. Tari Salonreng

Tari Salonreng merupakan seni pertunjukan tradisional yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan. Awalnya tarian ini diciptakan sebagai pemujaan pada arwah dewa dan leluhur.

Tarian ini dianggap sakral oleh masyarakat Makassar. Hanya dilakukan pada upacara-upacara ritual. Sehingga tidak boleh ditarikan pada sembarang tempat atau waktu, terutama jika tanpa upacara ritual.

Baca Juga :  Mangokal Holi, Tradisi Batak Toba yang Menghubungkan Generasi dan Leluhur

Penari Tari Salonreng biasanya adalah orang dewasa yang sudah berkeluarga. Gerakan Tari Salonreng sederhana dengan menggunakan properti selendang, dan mengenakan baju bodo dan sarung sutera. Iringan Tari Salonreng adalah gendang, serunai dan gong.

- Advertisement -

14. Tari Pa’pangngan

Tari Pa’pangngan adalah tarian yang berasal dari Toraja, Sulawesi Selatan. Tarian ini dilakukan oleh gadis-gadis cantik memakai baju hitam atau gelap dan menggunakan ornamen khas Toraja seperti kandaure.

Arti dari Pangngan Ma adalah menari saat menerima tamu-tamu terhormat yang menyambut dengan kata-kata Tanda mo Pangngan mali’ki. Masing-masing penari memegang sirih (pangngan) sebagai penawaran secara simbolis.

Sirih ditempatkan dalam kantong di depan mereka. Dan kantong tersebut dikenakan oleh wanita lanjut usia (lansia) kebanyakan di desa-desa dan mengandung bahan untuk sirih mengunyah sirih pinang campuran.

Demikian jenis tari tradisional di sulawesi selatan.

- Advertisement -