Tanam Sasi, Upacara Kematian Suku Marind

Dengan wilayah terbesar dan jumlah penduduknya sebanyak 5000-7000 jiwa di bagian timur Indonesia, Tanah Papua selalu menyajikan kekayaan luar biasa.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Dapat digunakan sebagai ekspektoran, kram menstruasi, dan untuk menurunkan gula darah. Kadang-kadang, mereka bahkan menggunakannya sebagai obat cacing (penyakit cacing). Air yang digunakan untuk membilas kulit kayu dipercaya dapat mengobati malaria dan demam.

Masyarakat setempat percaya tanaman pohon susu adalah rumah bagi roh-roh yang sudah mati. Di Desa Tekorejo, orang menggunakan kayu ini untuk mencegah roh jahat.

Tari Gatsi memiliki makna tertentu bagi masyarakat Suku Marind untuk selalu mematuhi adat budaya yang ada di masyarakat dan melestarikan tradisi mereka.

- Advertisement -

Tata Cara Mengurus Jenazah

Tata cara dalam mengurus jenazah, sama dengan yang dilakukan oleh suku Asmat. Pertama, jenazah diolesi oleh suatu bahan alami, hasilnya seluruh tubuh jenazah berwarna hitam. Posisi jenazah dalam keadaan duduk, dan siap diletakkan dalam perapian. Hingga akhirnya jenazah tersebut menghitam secara menyeluruh.

Tanam Sasi
Tanam Sasi

Ritual tambahan yang biasa dilakukan ada saat upacara kematian yaitu memotong ruas jari tangan, lalu diakhiri dengan nyanyian khas dari Papua. Memotong ruas jari bila melihat sisi kemanusiaan tentulah sangat tidak wajar. Namun, bagi masyarakat Papua hal ini merupakan suatu lambang kepedihan yang mendalam atas keluarga yang telah meninggal.

Ruas jari merupakan simbol kerukunan satu keluarga. Ruas jari dipotong menggunakan alat tradisional, yaitu kapak batu, bentuknya tumpul dan keras. Walaupun menimbulkan rasa sakit, tradisi ini tetap dilaksanakan karena bentuk dari kesetiaan kepada keluarga.

- Advertisement -

Masyarakat Papua mayoritas beragama Katolik, meskipun begitu upacara adat tersebut tetap dilakukan. Karena hukum adat di sana masih kuat, dan harus dikerjakan oleh masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut.

Baca Juga :  Nggoli dan Warisan Nenek Moyang
- Advertisement -