Di ujung selatan Pulau Jawa, di antara gelombang Samudra Hindia dan rimbunnya hutan tropis, tersembunyi sebuah kawasan konservasi yang menjadi rumah bagi beragam satwa liar dan lanskap eksotis yang masih jarang terjamah. Taman Nasional Meru Betiri, yang membentang di wilayah Banyuwangi dan Jember, adalah salah satu permata alam yang dimiliki Jawa Timur.
Nama taman ini diambil dari dua gunung yang berdiri gagah di dalam kawasan—Gunung Meru dan Gunung Betiri—seakan menjadi penjaga abadi atas hutan dan pantai yang terhampar luas di bawahnya.
Berbeda dengan taman nasional lain seperti Baluran atau Alas Purwo, Meru Betiri menyimpan pesonanya sendiri. Selain menjadi habitat bagi banteng, macan tutul, ajag, rusa, lutung ekor panjang, merak, hingga kucing hutan dan elang, kawasan ini juga dikenal sebagai satu dari sedikit tempat di Indonesia yang masih menjadi lokasi peneluran penyu.
Pantai Sukamade adalah jantung dari konservasi penyu di Jawa Timur. Di sana, wisatawan bisa menyaksikan secara langsung tukik-tukik kecil dilepas ke laut dalam sebuah prosesi yang sunyi namun sakral—sebuah momen kehidupan yang begitu sederhana namun menyentuh.
Tidak hanya itu, Meru Betiri juga menjadi rumah bagi bunga langka Rafflesia zollingeriana, yang mekar diam-diam di tengah lebatnya hutan dengan diameter mencapai 33 sentimeter. Keberadaan bunga ini menegaskan betapa kayanya biodiversitas yang ada di dalam taman nasional ini. Sejarahnya yang panjang pun menambah daya tarik tersendiri.
Pada masa kolonial Belanda, kawasan ini telah dibuka sebagai wilayah perkebunan. Sisa-sisa masa lalu itu masih bisa ditemui dalam bentuk kebun karet yang masih beroperasi di tengah kawasan hutan, menyatu dengan alam liar tanpa mengusik ketenangan sekitarnya.
Di balik vegetasi lebat dan jalur setapak yang sunyi, terdapat beberapa pantai yang keindahannya belum banyak diketahui orang. Pantai-pantai itu seperti lukisan alam yang belum selesai, sepi dari keramaian namun penuh keteduhan.
Bagi mereka yang ingin merasakan keheningan dan menyatu dengan alam, Meru Betiri menawarkan pengalaman yang jarang bisa ditemukan di tempat lain. Beberapa penginapan sederhana telah disiapkan oleh pihak pengelola untuk para pengunjung yang ingin bermalam, lengkap dengan fasilitas seperti kantin, musala, kamar mandi umum, dan area parkir.
Seiring meningkatnya minat wisata terhadap kawasan ini, pemerintah setempat pun terus berupaya meningkatkan fasilitas dan promosi. Keberadaan tiga taman nasional di satu kabupaten—Alas Purwo, Baluran, dan Meru Betiri—menjadikan Banyuwangi sebagai kawasan yang unik di Indonesia. Hanya sedikit daerah yang memiliki bentang alam selengkap ini, dari sabana, hutan tropis, hingga pantai dan gunung, semua dalam jangkauan yang tidak terlalu jauh.
Taman Nasional Meru Betiri bukan sekadar tempat wisata; ia adalah ruang hidup yang menyimpan cerita, sejarah, dan harapan bagi masa depan keanekaragaman hayati Pulau Jawa. Ketika matahari terbenam di balik garis pantai dan suara ombak bersatu dengan desiran angin hutan, kita diingatkan bahwa alam punya cara sendiri untuk menyapa mereka yang mau mendengarkan.