Sejarah Masjid Kuno Bayan Beleq, Masjid Pertama di Pulau Lombok

Pulau Lombok, yang terletak di Nusa Tenggara Barat (NTB), sering disebut sebagai Pulau Seribu Masjid. Sebagai pulau dengan mayoritas penduduk beragama Islam, Lombok memiliki sejumlah tempat ibadah yang telah berdiri selama ratusan tahun.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Atap masjid Bayan Beleq memiliki bentuk tumpang dan terbuat dari bambu yang disebut santek. Pada bagian puncak atap, terdapat hiasan “mahkota”.

Dengan memperhatikan ukuran denah, tinggi tiang utama, dan tinggi tiang keliling, kita dapat membayangkan bentuk bangunan tersebut. Tinggi dinding bangunan hanya sekitar 125 cm, jauh di bawah ukuran tinggi rata-rata manusia normal. Oleh karena itu, setiap orang yang hendak masuk ke dalam bangunan harus menunduk, bukan berjalan dengan langkah tegap. Hal ini memiliki makna perlambang.

Pada bagian “blandar” atas, terdapat sebuah “jait” yang merupakan tempat untuk meletakkan hiasan-hiasan yang terbuat dari kayu berbentuk ikan dan burung. Ikan melambangkan dunia bawah, yang mengandung makna kehidupan duniawi, sedangkan burung melambangkan dunia “atas”, yang mengandung makna kehidupan di alam akhirat. Makna perlambang di balik itu adalah pentingnya menjaga keseimbangan antara tujuan hidup di dunia dan di akhirat.

- Advertisement -

Pada bagian atas mimbar, terdapat hiasan berbentuk naga. Pada bagian “badan naga”, terdapat gambar tiga buah bintang, masing-masing bersegi 12, 8, dan 7. Hiasan ini melambangkan jumlah bilangan bulan (12), windu (8), dan banyaknya hari.

Selain itu, terdapat juga hiasan berbentuk pohon, ayam, telur, dan rusa. Dalam seni rupa Islam secara umum, jarang ditemui motif atau ragam hias yang menggambarkan makhluk hidup secara jelas. Kehadiran ragam hias dengan motif makhluk hidup pada mimbar masjid di Bayan Beleq menunjukkan kekuatan pengaruh tradisi pra-Islam yang masih memengaruhinya.

Selain bangunan masjid, kompleks ini juga dilengkapi dengan enam buah makam yang cukup sederhana. Makam-makam tersebut dihormati oleh penduduk setempat karena ketokohan dari orang-orang yang dimakamkan di sana.

- Advertisement -
Baca Juga :  Tradisi Unik Kawin Lari Suku Sasak

Keenam makam tersebut adalah:

  • Makam Plawangan, terletak di sebelah selatan masjid dengan ukuran 3,60 m x 2,70 m. Orang yang dimakamkan di sini adalah orang asli Bayan yang pertama kali masuk Islam.
  • Makam Karangsalah, terletak di sebelah timur-laut masjid dengan ukuran 3,80 m x 2,60 m.
  • Makam Anyar, terletak di sebelah barat-laut masjid dengan ukuran 7,60 m x 6 m.
  • Makam Reek, terletak di sebelah selatan masjid dengan ukuran 8,40 m x 6,20 m. Orang yang dimakamkan di sini adalah orang yang pertama kali menyebarkan agama Islam di Bayen.
  • Makam Titi Mas Penghulu, terletak di sebelah utara masjid dengan ukuran 3,9 m x 2,65 m. Makam tokoh penyebar Islam.
  • Makam Sesait, terletak di sebelah utara masjid dengan ukuran 10,20 m x 3,80 m.

Ajaran agama Islam masuk ke pulau Lombok pada awal abad ke-16 M. Berdasarkan kalimah syahadat, kitab fiqh, suluq, dan lontar yang menjadi pedoman pemeluk agama Islam di Lombok, dapat dipahami bahwa agama Islam di pulau Lombok masuk dari pulau Jawa.

Kini Bangunan Masjid Kuno Bayan Beleq tidak berfungsi sebagai masjid pada kegiatan ibadah sehari-hari seperti yang umumnya terjadi. Masjid ini hanya digunakan pada acara-acara khusus seperti perayaan Idulfitri, Iduladha, Maulid Nabi, Tahun Baru Islam, dan kegiatan keagamaan besar lainnya. Sejarah Masjid Kuno Bayan.

- Advertisement -