Rumah Adat Laika, Keindahan Arsitektur Suku Tolaki di Sulawesi Tenggara

Rumah Adat Laika tidak hanya menjadi struktur fisik, melainkan juga karya seni yang merefleksikan hubungan mendalam antara manusia dan alam, serta kearifan budaya suku Tolaki.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Filosofi Setiap Bagian Rumah Adat Laika

Melalui setiap bagian rumah Laika, terbentang filosofi yang kaya makna, merefleksikan kepercayaan dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Tolaki.

  1. Garis Horizontal Depan Rumah: Filosofi garis horizontal pada bangunan Laika mencerminkan kehidupan dinamis masyarakat Tolaki yang hidup sesuai peraturan dan formalitas. Bagian bawah dan lantai, ketika dilihat dari depan, melambangkan perut manusia.
  2. Sudut Vertikal Rumah: Sudut vertikal rumah Laika dibagi menjadi tiga bagian, masing-masing mewakili dunia bawah, alam semesta, dan tempat beraktivitas. Kolong bagian bawah menggambarkan dunia puri wata, sementara bagian tengah melambangkan alam semesta, dan bagian atas sebagai tempat beraktivitas.
  3. Tangga Rumah Laika: Tangga Lausa, terbuat dari kayu dan menghadap langsung ke jalan, menggambarkan keberuntungan dengan jumlah anak tangga ganjil, yang diyakini sebagai pembawa keberuntungan oleh suku Tolaki.
  4. Tiang: Tiang O’Tusa, terdiri dari tiang butono, posudo, dan totoro, memiliki makna khusus. Tiang harus berbentuk segi empat, utuh tanpa sambungan, merepresentasikan elemen penting dalam struktur rumah Laika.
  5. Lantai: Lantai Laika, terbuat dari kayu, bambu, dan bahan alami lainnya, memperlihatkan perhatian pada detail. Susunan papan kayu dan bahan-bahan lainnya menciptakan lantai yang kokoh dan tanpa derit.
  6. Dinding: Orini, dinding rumah Laika, terbuat dari anyaman bambu, tangkai sagu, dan bahan alami lainnya. Sebagai gambaran kulit manusia, orini menciptakan kesan yang menghubungkan rumah dengan makna terluar tubuh manusia.
  7. Pintu: Otambo, pintu depan dan belakang, mencerminkan mulut dan dubur manusia. Pintu belakang dipasang miring, dipercayai dapat mencegah masuknya roh jahat, menciptakan keunikan dan keyakinan spiritual suku Tolaki.
  8. Jendela: Keempat jendela rumah Laika melambangkan telinga dan ketiak. Pemasangan jendela menghadap arah matahari terbit, seperti aliran rejeki dari hulu ke hilir, sesuai keyakinan suku Tolaki.
  9. Atap: Atap Laika, terbuat dari nipah atau rumbai alang-alang, diibaratkan sebagai muka manusia dengan rambut. Bagian ini juga digambarkan sebagai panggul seseorang, memberikan dimensi artistik dan fungsional pada struktur rumah.
Baca Juga :  Tari Pabbitte Passapu, Kisah Karaeng Kajang saat Meminang Putri Cantik
- Advertisement -