Pohon Ara, Simbol Berkah dan Harmoni Masyarakat Pulau Letti

Di Pulau Letti, Maluku Barat Daya, pohon ara berdiri kokoh sebagai simbol berkah dan harmoni. Dikenal dalam Kitab Injil sebagai bagian dari kisah mukjizat, pohon ini bukan sekadar flora biasa, melainkan penghubung antara sejarah, spiritualitas, dan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.

Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia! Selengkapnya
X

Di Pulau Letti, sebuah pohon ara berdiri menjulang, akar-akarnya mencengkeram tanah bagaikan jaringan pembuluh darah yang menghidupi bumi. Pohon ini bukan sekadar flora biasa—ia adalah penghubung antara masa lalu dan masa kini, sebuah saksi bisu yang menyimpan cerita-cerita dari peradaban yang tak terhitung jumlahnya.

Dalam bahasa modern, pohon ara dikenal sebagai fig, namun di Pulau Letti, ia disebut sebagai “penjaga tanah,” entitas hidup yang dipercaya membawa berkah bagi lingkungan sekitarnya.

Secara ilmiah, keberadaan pohon ara di Maluku Barat Daya mengejutkan banyak ahli botani. Pohon ini, yang lazimnya ditemukan di Timur Tengah dan Asia Barat, tampaknya telah menempuh perjalanan genetik ribuan tahun untuk tumbuh di tempat ini. Namun, bagi penduduk Letti, keberadaannya tidak memerlukan penjelasan rumit; ia adalah anugerah.

- Advertisement -

Dalam lembaran-lembaran sejarah keagamaan, termasuk Kitab Injil, pohon ara selalu hadir dengan aura misteri. Di Injil Matius dan Markus, tercatat bagaimana Yesus menunjukkan mukjizat-Nya dengan menjadikan pohon ara tak lagi berbuah, seolah mengungkapkan bahwa keajaiban tidak selalu bersifat menciptakan, tetapi juga menghentikan.

Kini, di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, pohon ini di Pulau Letti tetap menjadi pusat harmoni. Penduduk desa berkumpul di bawah naungannya, berbagi cerita, berdiskusi, dan mencari solusi atas tantangan kehidupan.

Para peneliti yang mengunjungi pulau ini sering kali terpana—apakah pohon ini sekadar tumbuhan, ataukah ia menyimpan rahasia dari dimensi lain? Ketika angin berembus melewati daunnya, terdengar bisikan-bisikan halus, seolah pohon itu ingin menyampaikan sesuatu: kisah sebuah dunia yang saling terhubung, yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang bersedia mendengar.

- Advertisement -

Di Pulau Letti, keberadaan pohon ara adalah pengingat bahwa meskipun kita memandangnya sebagai objek penelitian atau kepercayaan, pohon itu tetap berdiri kokoh, menjadi penghubung antara sains dan spiritualitas. Di bawah ranting-rantingnya yang rimbun, manusia menemukan makna yang melampaui kata-kata.

Baca Juga :  Kota Makassar, Kota Sejuta Cerita
- Advertisement -