Pesta Adat Pangewaran Kaluppini, Tradisi Maccera Manurung yang Diadakan 8 Tahun Sekali

Maccera manurung merupakan tradisi upacara adat kuno yang dilaksanakan satu kali selama delapan tahun dan upacara ini telah dilaksanakan beratus tahun yang lalu.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Air ini dipercaya sebagai air dewata. Saat mereka berdoa, air tersebut akan memancar keluar dari lubangnya. Jika mata air tidak memancar biasanya masyarakat yang berada di kabupaten Enrekang ini harus bersiaga dengan kemungkinan buruk seperti gagal panen, atau biasanya ada warga kampung yang menjadi gila.

Air yang biasanya keluar dari sumber mata air yang memancar pada saat pelaksanaan pesta adat ini diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai bisa membawa berkah atau membawa rezki bagi yang menyimpannya.

Sipallolongan / Tudang Ada’

Pesta Adat Pangewaran Kaluppini
Pesta Adat Pangewaran Kaluppini

Para  pemangku adat turun dikolong rumah adat ( sullung ) untuk makkelong osong sekitar jam 12 malam. Setelah itu botting ada’ laki- laki ( semua pemangku adat beserta istrinya ) dengan menggunakan baju adat dan baju  tokko, selanjutnya menuju Datte – Datte untuk Sumajo. Urutan Pembawa Sumajo se bagai berikut:

- Advertisement -

Paso, Tomakaka, Ada’, Tomatua Pa’ bicara Pondi, Tomatu, Pa’bigcara La ndo, Pande Tanda, Tappuare, To Mas situru, Ambe Lorong dan Ambe Komb ong.

Ritual adat, dimana pemangku adat dan istrinya berkumpul di pelataran rumah adat untuk melakukan kelong osong. Sipallolongan bertujuan untuk

mempersatukan para pemangku adat dan membicarakan ritual adat. Keesokan harinya dilaksanakan penyembelihan tedong peppalitan dan tedong bolong. Tedong peppalitan disimbolkan sebagai perlambangan persatuan masyarakat sedangkan tedong bolong disimbolkan sebagai sumbangan dari masyarakat yang ingin berpartisipasi.

- Advertisement -

Matalunna

3 hari setelah hari senin (hari terakhir acara Maccera Manurung) yakni hari kamis (berdasarkan kelender tahun 2006 pada saat diadakan Pesta Adat Maccera Manurung 8 tahun) kepala kerbau (tedong peppalitan) dimasak yang biasa disebut ma’jaga puli bota atau penutup. Pada acara ini gendang dimasukkan kembali ke dalam mesjid, dan secara keseluruhan acara selesai.

Baca Juga :  Belis, Mas Kawin Perkawinan Masyarakat Nagekeo

Bagian ini disimbolkan sebagai pengakhiran ritual adat maccera manurung atau penutupan ritual dan 8 tahun kemudian baru di buka kembali.

- Advertisement -